Perdagangan Kurang Marak, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

FinancerollPada perdagangan akhir pekan, Jumat (24/4)  nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank  bergerak menguat sebesar 24 poin menjadi Rp 12.923 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.947 per dolar AS.  Berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar uang terhadap kenaikan lebih cepat suku bunga bank sentral AS (Fed fund rate) menjadi salah satu penopang mata uang rupiah.  Sementara  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu bertahan di zona hijau. Aktivitas perdagangan yang kurang semarak membuat IHSG terseret ke teritori negatif.  Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (24/4), IHSG turun tipis 0,85 poin (0,02%) di 5.435,35. Namun Indeks unggulan LQ45 masih mampu berakhir positif dengan penguatan 1,64 poin (0,17) di 950,48.

Belum membaiknya data perekonomian Amerika Serikat (AS)  mendorong pelaku pasar uang masih cukup aktif melakukan transaksi mata uang berisiko, salah satunya rupiah sehingga menahan laju dolar AS di pasar valas domestik.  Dari eksternal, akan adanya langkah dari pemerintah Tiongkok untuk mengatasi perlambatan industri manufakturnya menjadi harapan bagi investor, situasi itu akan mendorong perekonomian global sehingga ikut memberikan momentum pada mata uang rupiah untuk kembali bergerak menguat.

Meski penguatan rupiah belum cukup kuat mengkonfirmasi penguatan lanjutan, adanya harapan positif dari eksternal serta dari dalam negeri terkait data produk domestik bruto (PDB) yang akan dirilis dalam waktu dekat akan menjaga fluktuasi rupiah di kisaran yang stabil dengan potensi positif.  Hampir semua data ekonomi AS yang diumumkan tadi malam lebih buruk dari periode sebelumnya sehingga menahan penguatan dolar AS.  Diperkirakan, perhatian Investor akan perlahan beralih kepada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan diadakan pada pekan depan.  Jika keraguan the Fed meningkat untuk menaikkan suku bunga acuan maka dapat dipastikan dollar akan mengalami tren pelemahannya.  

Dari bursa saham, tercatat aktivitas pasar hari ini berjalan sepi. Terjadi 178.284 kali transaksi yang melibatkan 4,65 miliar unit saham senilai Rp 4,97 triliun. Di bawah rata-rata transaksi harian yang sekitar Rp 6 triliun.  Saham-saham yang melemah dan menjadi top losers di antaranya Bank of India Indonesia (BSWD) turun Rp 1.120 menjadi Rp 3.360, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 1.100 menjadi Rp 22.000, dan Inti Agri Resources (IIKP) turun Rp 745 menjadi Rp 2.250.

Di sisi lain, bursa saham regional masih mixed cenderung melemah. Berikut perkembangan sejumlah bursa Asia: Nikkei 225 turun 167,61 (0,83%) menjadi 20.020,04, Hang Seng naik 233,28 poin (0,84) ke 28.060,98, KOSPI melemah 13,61 poin (0,63%) menjadi 2.159,8, Straits Times menguat 4,54 poin (0,13%) ke 3.507,29, dan  Shanghai Composite Index melemah 20,38 poin (0,46%) menjadi 4.394,13. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*