Financeroll – Arab Saudi telah lama menikmati status sebagai eksportir utama minyak mentah di dunia, dengan produksi sebesar 10,564 juta barel per hari pada bulan Juni 2015. Arab Saudi telah menjadi salah satu kekuatan pendorong utama di balik kemerosotan harga minyak.
Saudi telah menjaga tingkat produksi agar tetap tinggi sejak tahun lalu untuk mendorong pemain lain (terutama pengebor shale AS) agar “out of business”. Kenyataan yang sudah jelas adalah bahwa strategi ini dapat mempertahankan jumlah pasokan dan mengusir saingan sebelum mereka bekerja lebih jauh lagi.
Bahkan ketika kita melihat sektor penyulingan, kita melihat bahwa kerajaan minyak telah mengikuti strategi yang sama yaitu membanjiri pasar dengan bahan bakar. Saudi telah memicu perang harga minyak dengan penyuling Asia dengan menawarkan hampir 2,8 juta barel sulfur diesel rendah untuk pasar Eropa dan Asia. Hal ini menyebabkan margin penyulingan Asia jatuh drastis, efek yang ironisnya sekarang dapat dilihat di Saudi Arabia sendiri.
Saudi kini mengurangi kenaikan harga minyak mentah di Asia untuk menyelamatkan pangsa pasar mereka. Saat margin penyulingan telah jatuh di Asia, penyuling yang ada telah dipaksa untuk memotong output penyulingan mereka. Hal ini pada akhirnya dapat mengakibatkan penyuling memotong impor minyak mentah mereka.
Asia telah menjadi salah satu “sapi perah” terbesar untuk Arab Saudi. India, yang sebelumnya mengimpor sebagian besar minyak mentah dari Arab Saudi, kini mengubah strategi mereka dan membeli minyak mentah lebih dari Nigeria, Irak, Meksiko, dan Venezuela.
Hal ini membuat Saudi berpikir dan mereka mulai menawarkan diskon pada minyak mentah kelas menengah dan berat untuk pelanggan Asia, dan dalam perkembangan terakhir, Saudi berusaha untuk mempertahankan pangsa pasar mereka karena mereka hanya sedikit meningkatkan harga minyak mentah yang mereka jual ke Asia, bertentangan dengan perkiraan industri.(Edo Bramantio – Financeroll)
Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan, hubungi pin bb 53738CAB
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind