Peran Investor Domestik Harus Diperbesar

Jumat, 21 Maret 2014, 02:01 WIB

ABC News

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia harus meningkatkan peran investor domestik di pasar modal untuk mencegah guncangan pasar yang terjadi akibat pengurangan stimulus moneter yang dilakukan Bank Sentral AS, the Federal Reserve. The Fed kembali memangkas program stimulusnya sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 55 miliar dolar AS per bulan.

Pada Mei 2013 lalu ketika the Fed mengumumkan akan melalukan pengurangan stimulus, pasar modal Indonesia mengalami guncangan. Indonesia mengalami aliran dana keluar atau capital outflow yang besar. Kepala Kantor Integrasi Ekonomi Regional Bank Pembangunan Asia (ADB) Iwan Jaya Azis mengatakan, hal tersebut terjadi di Indonesia karena kurangnya peran investor domestik.

Peran pemain asing di pasar modal berdenominasi mata uang lokal sangat tinggi. “Di antara negara-negara Asia, Indonesia nomor satu mengenai pemain asing terbanyak di local currency bond market. Jadi satu per tiga dari local currency bond dimiliki asing,” ujar Iwan, Kamis (20/13).

Besarnya pemain asing dan kecilnya ukuran pasar modal Indonesia menyebabkan guncangan tersebut. Iwan mengatakan, langkah yang dilakukan the Fed dalam melakukan pengurangan stimulus tidak bisa dicegah. Oleh karena itu, Indonesia harus meningkatkan peran investor domestik.

“Pemain domestik harus semakin besar perannya di bond market,” ujarnya.

Reporter : Satya Festiani
Redaktur : Julkifli Marbun

Janganlah kamu memberi makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya.((HR. Ahmad))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*