Perak cenderung melemah hingga akhir tahun

JAKARTA. Harga perak berpeluang menguat hingga kuartal II-2016. Namun, berbagai rintangan masih akan menghalangi pergerakan harga hingga akhir tahun ini.

Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, harga perak memang sedang dikelilingi oleh sentimen positif, mulai dari kenaikan permintaan safe haven hingga lunturnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed Maret mendatang.

Andri menduga sentimen positif saat ini bisa berlanjut hingga kuartal kedua tahun ini sehingga perak berpeluang menguat. Namun, kebijakan The Fed juga patut diperhatikan. Jika The Fed menaikkan suku bunga, maka dollar AS dapat menguat dan menekan perak. Dengan kenaikan suku bunga The Fed, pelaku pasar juga akan meninggalkan aset non bunga seperti emas dan perak.

Lalu data – data manufaktur baik dari Amerika, Eropa maupun China juga harus dicermati. Sebab, selain sebagai safe haven perak juga digunakan sebagai logam industri. Permintaan logam industri terutama dari China biasanya cenderung meningkat pada bulan Maret – April.

Namun demikian, hingga akhir tahun akan tergantung pada perkembangan ekonomi negeri panda. “Selain itu, saya masih berasumsi akan ada kenaikan suku bunga The Fed tahun ini,” kata Andri. Untuk itu, Andri memprediksi harga perak menjelang akhir tahun akan kembali melemah.

Mengutip Bloomberg, Kamis (3/3) pukul 16.57 WIB, harga perak kontrak pengiriman Mei 2016 di Commodity Exchange terkikis 0,38% ke level US$ 14,95 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan sejak akhir tahun lalu, harga perak menguat 8,17%.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*