Penutupan, Bursa Saham Tokyo Anjlok 3,14 Persen

INILAHCOM, Tokyo – Bursa saham Tokyo berakhir anjlok 3,14 persen, Rabu (08/07/2015). Itu karena kekacauan dalam ekuitas China memukul sentimen dan menambah ke kerugian yang didorong oleh kekhawatiran atas masa depan Yunani di zona euro.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo turun 638,95 poin menjadi ditutup pada 19.737,64, pertama kali turun di bawah tingkat psikologis penting 20.000 dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama menukik 3,34 persen, atau 54,75 poin, menjadi 1.582,48.

Saham-saham Tokyo dibuka di posisi merah karena kekhawatiran tentang Yunani, setelah negara terlilit utang itu menghadapi batas waktu lain untuk mencapai kesepakatan pada utangnya, dan kerugian menumpuk pada sore ketika kejatuhan di pasar-pasar China mengirim guncangan ke bursa-bursa regional. Shanghai turun hampir tujuh persen pada pembukaan meskipun pemerintah mengambil langkah-langkah untuk menopang pasar, yang telah merosot lebih dari 30 persen sejak pertengahan Juni, dan investor sekarang khawatir tentang efek penyebaran pada ekonomi Tiongkok yang sudah melambat.

Bloomberg News melaporkan bahwa untuk mencegah kerugian lebih lanjut, perdagangan telah disuspen pada lebih dari 1.200 saham perusahaan daratan, yang mewakili 43 persen dari mereka yang tercacat di bursa. Kerugian juga menyebar ke Hong Kong, yang tenggelam hampir lima persen pada satu titik di pagi hari, sementara perusahaan-perusahaan Tiongkok yang tercatat di bursa AS jatuh meskipun, tiga indeks utama Wall Street mengalami kenaikan.

Jepang merupakan mitra dagang utama China dan banyak perusahaan dengan link ke daratan melihat saham-saham mereka jatuh dari penutupan pada Selasa. Mobil Nissan, yang sangat tergantung pada penjualan di Tiongkok, jatuh 6,55 persen menjadi 1.191 yen, pembuat robot pabrik Fanuc turun 4,52 persen menjadi 23.930 yen, sementara raksasa peralatan konstruksi dan pertambangan Komatsu turun 5,80 persen menjadi berakhir pada 2.231,5 yen.

Di antara saham turun lainnya, saham Toyota tenggelam 2,27 persen menjadi 7.931 yen, Bank Mitsubishi UFJ turun 4,51 persen menjadi 840,5 yen dan operator seluler SoftBank turun 2,96 persen menjadi 6.934 yen.

Di pasar mata uang Asia, dolar melemah menjadi 121,87 yen dari 122,55 yen di New York, sementara euro juga lebih rendah pada 134,11 yen terhadap 134,89 yen. Mata uang Jepang dipandang sebagai taruhan yang aman pada saat terjadi gejolak atau ketidakpastian.

Pada Rabu pagi, Jepang mencatat surplus transaksi berjalan 1,9 triliun yen pada Mei, lebih luas dari perkiraan ekonom 1,57 triliun yen. Transaksi berjalan adalah ukuran terluas dari perdagangan Jepang dengan seluruh dunia termasuk barang dan jasa, pariwisata serta pengembalian investasi asing. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*