Penurunana Harga BBM Dapat Membuat Saham PT Blue Bird Terbang Tinggi


shadow

Financeroll – Keputusan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan dapat membuat saham operator taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) terbang tinggi.

Prediksi sektor transportasi merupakan salah satu yang mendapatkan keuntungan paling banyak dari jatuhnya harga minyak dunia.

Dikarenakan sebagian besar beban operasional berasal dari bahan bakar. Juga yang mengutamakan adalah perusahaan ritel dikarenakan ada peluang kenaikan penjualan dari pembelanjaan konsumen yang lebih.

Setelah adanya kenaikan harga saham yang cukup tinggi pada akhir pekan lalu, diprediksi saham BIRD akan kembali menanjak.

Operator taksi yang menguasai 33% pangsa pasar tersebut akan meraup keuntungan dari penurunan harga minyak dan meningkatnya konsumsi.

Pencatatan saham BIRD pada 5 November 2014 pada harga Rp6.500 per lembar, langsung melonjak tinggi hingga Rp11.575 pada perdagangan pekan lalu.

Harga saham tersebut melonjak 78% dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan setelah IPO.

KDB Daewoo Securities memprediksi penyebab kenaikan harga saham akibat keputusan pemerintahan Joko Widodo yang menaikkan harga bahan bakar bersubsidi pada November 2014 menjadi Rp8.500 per liter dari Rp6.500 per liter.

Tentu saja hal itu memberikan dampak negatif bagi perseroan yang mempunyai beban ketergantungan pada bahan bakar.

Namun, tidak lama setelah itu, semua operator transportasi setuju untuk menaikkan argo dan khusus BIRD meningkat dari Rp7.000 menjadi Rp7.500 dan Rp3.600 menjadi Rp4.000 argo/Km.

Jika dilihat dari sudut pandang permintaan, dengan melihat bahwa sedikit untuk pengguna taksi bermigrasi ke transportasi lain dikarenakan alternatif yang terbatas. Terlebih lagi harga argo taksi di Indonesia tergolong murah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.

Akan tetapi, pada 1 Januari 2015, pemerintah memutuskan untuk menghilangkan subsidi BBM premium dan menurunkan harga BBM menjadi Rp7.600 dari Rp8.500 mengikuti anjloknya harga minyak dunia. Padahal, di sisi lain, harga argo taksi tidak berubah.

Hal ini tentu akan mendorong pemasukan perusahaan dikarenakan turunnya beban operasional sedangkan penjualan tetap tinggi yang mencapai 80% penjualan berasal dari bisnis taksi.

Terlebih lagi, mengenai harga bahan bakar premium diturunkan lagi ke level Rp6.600 per liter menurut Jokowi mengikuti rendahnya harga minyak dunia.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*