Penjualan Semen Tumbuh 3,3% di Kuartal I, SMGR Belum Lepas Dari Tekanan

Pertumbuhan konsumsi semen nasional di kuartal pertama tahun ini meningkat sebesar 3,7%. Namun demikian, pertumbuhan tersebut tidak diiringi dengan pesatnya pertumbuhan penjualan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di awal tahun 2014 ini. terbukti dari hasil penjualan di 3 bulan pertama tahun 2014, SMGR hanya mampu tumbuhkan penjualan 3,3% dari periode yang sama tahun 2013.

Sebagai tambahan informasi, SMGR  pada kuartal pertama tahun 2013 mampu cetak penjualan sebesar 5,97 juta ton, sementara kuartal pertama tahun ini perseroan catatkan pe njualan sebesar 6,17 juta ton.  Tidak hanya di pasar domestic, namun penurunan penjualan juga terjadi di pasar luar negeri. Awal tahun ini, ekspor Semen Tonasa alami penurunan sebesar 45,3% menjadi 14,95 juta ton saja.

Kemungkinan penurunan penjualan ini disebabkan karena peningkatan harga jual semen yang dilakukan perseroan di awal tahun ini. nilai laba yang mengalami penurunan di tahun 2014 lalu, memaksa perseroan untuk menaikkan harga jual. Tercatat hingga bulan maret tahun ini SMGR telah meningkatkan harga semen senesar 2,5% hingga 3%.

Peningkatan kapasitas produski yang terus di kejar perseroan otomatis membuat beban operasional seperti beban energi dan listrik terus membengkak.  dalam laporan keuangan tahun 2013 tercatat beban pokok SMGR megalami pembengkakan sebesar 31,61% atau lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatannya yang sebesar 25,02%.

Tahun lalu, beban pabrikasi yang menyumbang lebih dari 80% total beban pokok SMGR tumbuh sebesar 27% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 8,5 triliun menjadi Rp 10,9 triliun. hal ini tak lepas dari peningkatan produksi yang dilakukan sehingga sepanjang 2013 SMGR mampu menjual 27,9 juta ton semen dari sebelumnya sebesar 22,6 juta ton semen. Namun pada akhirnya, peningkatan harga yang dilakukan cukup memberi dampak pada penurunan penjualan di awal tahun 2014 ini.

Di bursa saham, SMGR juga terpantau belum mampu lepas dari tekanan setelah pada perdagangan kemarin mengalami penurunan sebesar 6,6%. Akhir pekan lalu SMGR dibuka pada level Rp 15.500 menurun dari penutupan hari seblumnya di Rp 15.675. dan hingga akhir perdagangan turun ke Rp 15.325 atau turun 350 poin dari level penutupan kemarin.

Secara teknikal, SMGR diperkirakan masih akan teruskan pelemahan dengan indikator stochastic yang membentuk golden cross. RSI yang merosot ke bawah juga memberi sinyal bahwa harga masih berpotensi lanjutkan pelemahan. dengan kondisi ini diperkirakan harga akan bergerak menuju support pada Rp 15.150 sementara level resistance berada pada Rp 15.675.  

 

Adam Nugroho/Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*