Penjualan Sawit Meningkat, Saham Agro Lestari Terkoreksi

Sampai Februari 2014, produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) meningkat 7,1% secara tahunan (yoy). AALI menyebutkan produksi CPO sampai bulan lalu naik dari 243.207 ton menjadi 260.399 ton tahun ini.

Sebagaimana kita tahu, sepanjang tahun 2013 perseroan mencetak pendapatan bersih sebesar Rp12,67 triliun, naik 9,6% dari Rp11,56 tahun sebelumnya. Lonjakan tersebut disebabkan oleh kenaikan volume dan harga rerata CPO yang turut membaik. Volume penjualan CPO AALi sepanjang 2013 membukukan kenaikan sebesar 10,8% menjadi 1,58 juta ton. Adapun harga rerata CPO pada tahun lalu melemah tipis 0,6% menjadi Rp7.277/kg. 

Meski begitu panen tandan buah segar AALI hingga bulan kedua 2014 turun 0,3% dari 831.293 ton menjadi 829.066 ton pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan produksi ini terutama terjadi di wilayah Sumatra yang merosot sebesar 7,1% secara tahunan dan Sulawesi yang turun 0,2%. Sementara itu produksi buah di Kalimantan masih meningkat sebesar 7,2%.

Secara eksternal capaian produksi buah segar perseroan melonjak 22,4% dari 459.461 pada Februari tahun lalu menjadi 562.388 ton tahun ini. Hal inilah yang menyebabkan kenaikan produksi CPO karena fokus perseroan terhadap komoditi ini.

Dari laporan keuangan terakhir terlihat, AALI mencatatkan laba bersih Rp 1,8 triliun, atau terjun bebas 25% dibanding periode sebelumnya, Rp 2,41 triliun. Padahal, pendapatan AALI tercatat naik 9,6% dari Rp 11,56 triliun menjadi Rp 12,67 triliun. Selain fluktuasi harga, penurunan laba terjadi karena kerugian selisih kurs akibat pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan posisi laba bersih yang tergerus, laba bersih per saham atau earning per share AALI juga ikut tergerus. EPS AALI tercatat sebesar Rp 1.143 per saham, turun 25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 1.530 per saham.

Sementara itu, liabilitas AALI naik 53,77% dari Rp 3,05 triliun ke posisi Rp 4,69 triliun. Kemudian, ekuitasnya naik 9,6% dari Rp 9,36 triliun menjadi Rp 10,26 triliun. Adapun di tahun 2013, rasio utang atas modal atau Debt to Equity Ratio (DER) AALI masih terbilang aman, atau berada di angka 0,45 kali.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari ini, Rabu (26/3/14), saham AALI dibuka naik 75 poin ke level 25000.  Pergerakankannya cenderung menguat dikisaran 25000-25300 Dengan volume perdagangan awal saham AALI mencapai 100 ribu lot saham dan terus bertambah.

Melihat indikator teknikal, harga saham AALI dalam terus mengalami pelemahan sejak awal bulan Maret, meskipun saat ini masih bisa untuk terkoreksi. Namun secara tren AALI masih dalam tren bearish dimana indikator MA sudah memotong bolinger band tengah dan menukik turun dan candle yang sedang mendekati BB bawah. Selain itu indikator stochastic menunjukan harga terus turun dan mulai masuki area jenuh jual dan sewaktu-waktu berpotensi untuk terkoreksi.

Indikator ADX bergerak menguat ketika  +DI menunjukan bergerak melemah di level 18 dan terpotong oleh –Di yang terlihat menguat. Diprediksi AALI masih akan mengalami pelemahan namun akan sempat terkoreksi. Dengan kondisi teknikalnya, maka diperkirakan harga belum mampu untuk bangkit di level support Rp 21248 hingga resistance Rp 27900.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*