Penjualan Ritel November Indonesia Rebound, Penjualan Makanan Tertinggi

Penjualan ritel Indonesia rebound bulan November 2016 setelah pada bulan sebelumnya menurun. Peningkatan penjualan ritel terutama terjadi pada kelompok makanan, demikian rilis dari Bank Indonesia, Selasa (10/01).

Melalui Survei Penjualan Eceran November 2016 yang dilakukan Bank Indonesia, Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2016 tumbuh 10,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 8,1% (yoy) pada Oktober 2016.

Penjualan naik pada laju yang lebih cepat untuk makanan, minuman dan tembakau (8,6% dari 4,2% pada bulan Oktober); kendaraan bermotor dan suku cadang (26,1% dari 23,2%); dan barang budaya (12,6% dari 12,1%).

Di sisi lain, penjualan kelompok non makanan diperkirakan tumbuh melambat dari 12,1% (yoy) pada November 2016 menjadi 11,0% (yoy) pada Desember 2016.

Pada Desember 2016, pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan meningkat menjadi 10,5% (yoy). Peningkatan penjualan eceran terutama terjadi pada kelompok makanan, yang tumbuh dari 8,6% (yoy) pada November 2016 menjadi 10,1% (yoy) pada Desember 2016.

Bank Indonesia juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada Februari 2017 diperkirakan menurun. Indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan mendatang yang turun 4,0 poin menjadi sebesar 129,6. Sementara tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Mei 2017) diperkirakan meningkat sebagaimana tercermin dari IEH 6 bulan mendatang sebesar 126,8, lebih tinggi dibandingkan 124,8 pada bulan sebelumnya.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*