Penjualan Ritel Maret Indonesia Rebound, Didukung Penjualan Makanan

Penjualan ritel Indonesia pada bulan Maret tumbuh 4,2 persen dari tahun sebelumnya, lebih tinggi dari pada bulan Februari, demikian survei oleh Bank Indonesia (BI) pada hari Rabu (10/05).

Bank Indonesia menyatakan tingkat pertumbuhan pada bulan Maret didukung terutama oleh peningkatan pembelian bahan makanan. Penjualan ritel kelompok makanan tumbuh sebesar 7,1% secara tahunan, lebih tinggi dari 5,1% secara tahunan pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, penjualan ritel pada kelompok non makanan tumbuh 0,3% secara tahunan, lebih rendah dari 1,8% secara tahunan pada bulan sebelumnya.

Survey Bank Indonesia Survei terhadap 700 pengecer di 10 kota besar juga memperkirakan pertumbuhan penjualan ritel akan berlanjut pada April 2017. Perkiraan pertumbuhan ritel April 2017 sebesar 5,4% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan penjualan ritel tersebut diperkirakan masih didorong oleh kelompok makanan yang tumbuh 9,2% secara tahunan, sedangkan kelompok nonmakanan diperkirakan tumbuh sebesar 0,1% secara tahunan.

Survei bank Indonesia juga mengindikasikan perkiraan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang ritel pada Juni 2017 meningkat. Indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 149,7 lebih tinggi dari 140,4 pada bulan sebelumnya. Peningkatan di bulan Juni seiring dengan meningkatnya permintaan pada bulan puasa, yang dimulai pada akhir Mei dan menjelang Idul Fitri.

Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada September 2017 diperkirakan menurun dengan nilai IEH 6 bulan mendatang sebesar 130,3, lebih rendah dari 131,3 pada bulan sebelumnya.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*