Penjualan Emiten UNSP Melonjak Hingga 47 Persen


shadow

Financeroll – Penjualan Bakrie Sumatera Plantaions Tbk (UNSP) pada semester pertama 2014 membukukan hasil mengesankan. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis emiten kebun yang memproduksi sawit dan karet ini, penjualan Perseroan melonjak hingga 47% dari Rp930 miliar pada semester 1/2013 menjadi Rp1,367 triliun pada semester 1-2014.

Direktur UNSP, bagian dari tim manajemen yang diangkat melalui RUPS mengatakan Kinerja Perseroan positif, laba kotor meningkat 50% dari Rp 262 miliar di semester-1 2013 menjadi Rp 393 miliar di semester-1 2014. laba operasi meningkat hingga 112% dari Rp 95 miliar menjadi Rp 201 miliar.

Miliar 1 H-2014 1 H-2013 +/-
Penjualan 1.367 930 47%
Laba Kotor 393 262 50%
Laba Operasi 201 95 112%
EBITDA 275 157 75%

Ini adalah hasil dari strategi Perseroan melakukan peningkatan produksi sawit dan karet di tengah kondisi harga pasar komoditas sawit dan karet yang masih berada di level yang rendah.

Pada kuartal-2 2014 harga komoditas sawit (CPO) turun ke level terendah USD 830 per ton CIF Rotterdam dibandingkan harga di kuartal-1 yang mencapai level tertinggi USD 990 per ton. Data Perseroan menunjukkan harga CPO pernah mencapai level tertinggi USD 1700 per ton di April 2011.

Hal serupa terjadi di komoditas karet. Di kuartal-2 2014 harga komoditas karet turun ke level terendah USD 2,0 per kg dibandingkan harga di kuartal-1 yang masih bertahan di level USD 2,3 per kg. Data Perseroan menunjukkan harga karet pernah mencapai level tertinggi USD 6,2 per kg di Februari 2011.

Dalam jangka pendek ini sudah berhasil fokus pada optimalisasi produktivitas pabrik melalui peningkatan pembelian sawit dan karet dari petani, yang juga sekaligus membantu peningkatan ekonomi mereka. Juga akan melanjutkan upaya peningkatan produktivitas aset dan sustainability struktur permodalan yang tercermin di rasio hutang yang sehat, mengacu ke best practice.

Melalui unit usaha kerja sama patungan PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia (“ASD-BSP”), Perseroan juga telah melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama. Bibit unggul ASD-BSP ini berpotensi menghasilkan hingga 40 ton Tandan Buah Segar (TBS) per hektar dibandingkan dengan umumnya 25-30 ton TBS per hektar.

Direktur Utama UNSP, mengungkaokan strategi fokus ke Sustainable Productivity akan lebih banyak lagi dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang. Menjadi semakin optimis, dalam jangka menengah dan panjang Perseroan akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*