Penilaian pengamat domestik akan harga emas

JAKARTA. Harga si kuning emas berhasil melampaui level US$ 1.300 per ons troi untuk pertama kalinya sejak Agustus 2014. Kondisi ini dipicu oleh ekonomi dunia yang stagnan sehingga meningkatnya permintaan untuk logam sebagai safe haven.

Kontrak emas pengiriman Februari 2015 melesat sebanyak 0,6% menjadi US$ 1.303,63 per ons troi. Harga melonjak 4,7% pekan lalu. Ini merupakan level terbesar sejak 2013. Hal ini lantaran investor mencari keamanan dari gejolak di pasar mata uang setelah Bank Sentral Swiss (SNB) tiba-tiba meninggalkan batas bawah franc terhadap euro. Logam naik 10% pada tahun ini.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures mengatakan, penguatan emas masih akan terjaga karena meningkatnya permintaan dari China menjelang Tahun Baru Imlek. Permintaan dari China ini diperkirakan bertumbuh cukup signifikan seiring positifnya data ekonomi Negeri Panda tersebut.

Untuk diketahui, PDB China kuartal IV-2014 dibukukan tumbuh 7,3%. Angka ini lebih tinggi dari prediksi 7,2%. Meskipun PDB China sepanjang tahun 2014 hanya mencetak pertumbuhan 7,4% atau level terlambat sejak 24 tahun, namun data ekonomi China lainnya yaitu produksi industri dan penjualan ritel menumbuhkan harapan di tengah lesunya perekonomian global.

Asal tahu saja, produksi industri China bulan Desember tumbuh 7,9%. Angka ini lebih tinggi dibanding ekspektasi sebesar 7,4%. Sementara penjualan ritel bulan Desember year on year (yoy) dibukukan tumbuh 11,9%. Angka ini juga melampaui ekspektasi sebesar 11,7%.

“Kondisi ekonomi tersrbut menumbuhkan harapan meningkatnya permintaan emas dari China,” terang Deddy.

Deddy memprediksi harga emas sepekan mendatang akan berada di kisaran US$ 1.300-US$ 1.321 per ons troi. Sementara harga emas hingga akhir kuartal I-2015 akan terbentang di level US$ 1.300-US$ 1.360 per ons troi.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*