Pengusaha AS Ketar-ketir Menunggu Kebijakan Trump

INILAHCOM, Washington – Agenda proteksionis yang digaungkan Donald Trump dari Gedung Putih, tidak hanya mengganggu perdagangan global. Namun juga ekonomi Amerika Serikat, diprediksi bakal terseok-seok.

Demikian disampaikan mantan duta besar AS untuk Singapura, David Adelman, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (25/1/2017). Dia bilang, proteksionis Trump tidak perlu diragukan lagi. Sangat wajar apabila kepala negara sejumlah negara tengah dilanda harap-harap cemas menghadapi kebijakan ekonomi dari Gedung Putih. Hal yang sama juga dirasakan para pebisnis barang dan jasa di Amerika.

Ia mengatakan, “Pusat ekonomi global ada di Amerika dan perusahaan di Amerika sangat kompetitif. Dan, supply chain global tidak mudah diganggu tanpa mengganggu perekonomian Amerika.”

Adelman, saat ini menjadi partner di firma hukum global Reed Smith, yang berfokus pada isu-isu perdagangan, menyatakan prihatin dengan janji kampanye Trump yang melabeli Cina sebagai manipulator mata uang untuk tujuan keuntungan perdagangan.

Ya, Adelman benar. Sepak terjang presiden yang yang baru dilantik pada 20 Januari itu, langsung menggebrak dengan mengeluarkan AS dari Trans Pasific Partnership (TPP) pada Senin (23/1/2017). Padahal, TPP didirkan oleh presiden AS sebelumnya yakni Barack Obama.

Selain itu, Trump berencana untuk merenegosiasi perjanjian NAFTA, antara Amerika, Kanada, dan Meksiko. Dalam perjanjian kongsi dagang ini, disepakati adanya penghapusan tarif perdagangan antara ketiga negara ini sejak 1994. [ipe]
   


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*