Penguatan Pasar Modal Karena Jokowi Cuma Euforia Sementara

Jakarta -Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) langsung melesat usai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)menyatakan kesiapannya maju sebagai Calon Presiden RI di Pemilu 2014.

Namun, kemeriahan pasar ini dinilai hanya sebagai euforia sementara. Pasar akan kembali koreksi jika tidak ditopang dengan fundamental ekonomi yang baik.

Ekonom Standard Chartered Bank Eric Sugandhi menilai, respon positif pasar atas pencalonan Jokowi sebagai Capres 2014 hanya bersifat sementara. Pasar diperkirakan akan kembali koreksi setelah melambung tinggi.

“Ini hanya euforia sementara pasar meroket karena masyarakat gembira. Setelah ini, beberapa waktu ke depan akan terkoreksi lagi,” kata Eric kepada detikFinance, Jumat (14/3/2014).

Dia menyebutkan, IHSG dalam beberapa waktu ke depan akan terkoreksi karena aksi ambil untung para investor (profit taking) setelah kenaikan yang cukup tinggi. Rupiah pun akan mengekor pergerakan IHSG.

“Pasar kan nggak akan naik terus, setelah naik tinggi pasti investor pada ambil untung,” ujarnya.

Eric memprediksi, IHSG hingga akhir tahun bakal bertengger di kisaran 5.000, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa menembus angka Rp 10.900.

“Perkiraan kita pasar masih akan bagus sampai akhir tahun walaupun nanti akan ada profit taking, pergerakan pasar ya seperti biasa fluktuatif. Rupiah bisa di angka Rp 10.900, IHSG di sekitar 5.000-an,” pungkasnya.

(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*