Penguatan IHSG Berlanjut, Ini Saran 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta-Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diperkirakan melaju dalam kisaran 4.170-4.270 dengan peluang melanjutkan penguatan seiring penguatan rupiah. Inilah rekomendasi untuk tujuh saham.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, memasuki perdagangan awal Oktober ini, pemodal akan digerakkan dengan sejumlah sentimen data ekonomi makro seperti dari dalam negeri data inflasi dan dari kawasan data final manufacturing indeks China. 

“IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4.170 dan resisten di 4.270 berpeluang melanjutkan penguatannya, terutama juga ditopang potensi penguatan rupiah atas dolar AS,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Secara teknikal, support pertama IHSG berada di level 4.170 dan support kedua di angka 4.130. “Di sisi lain, resisten pertama indeks berada di 4.240 dan resisten kedua di posisi 4.270,” ujarnya.

IHSG kemarin berhasil melanjutkan rebound tutup di atas 4200 yaitu di 4.223,908 atau menguat 45,50 poin (1,1%) di 4.223,908. Penguatan IHSG pada perdagangan akhir kuartal tiga kemarin terutama ditopang optimisme pasar terhadap paket kebijakan ekonomi tahap II yang diumumkan hari sebelumnya dan pergerakan positif di sejumlah pasar saham global dan kawasan.

Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin turut menguat 0,5% di Rp14657 pasca pengumuman kebijkaan paket ekonomi tahap II. Membaiknya sentimen pasar juga tercermin dari mulai masuknya kembali dana asing di pasar saham setelah sejak 15 September lalu terus mencatatkan nilai penjualan bersih. Kemarin nilai pembelian bersih asing mencapai Rp288 miliar.

Saham-saham perbankan berkapitalisasi besar menjadi penopang penguatan IHSG kemarin. Salah satu kebijakan pemerintah dalam paket ekonomi tahap II adalah memberikan potongan pajak atas deposito devisa hasil ekspor dinilai akan mendorong para eksportir untuk menyimpan devisa hasil ekspornya lebih lama di sistem perbankan dalam negeri.

Apabila ini terjadi maka akan memberikan peluang penguatan rupiah atas dolar AS. Namun demikian pasar saham sepanjang September lalu melanjutkan tren bearish dengan koreksi hingga 6,34% melanjutkan koreksi bulan sebelumnya 6,10%. Sedangkan nilai tukar rupiah atas dolar AS sepanjang September anjlok hingga 4,5%.

Sementara itu bursa saham global tadi malam menutup akhir kuartal tiga berhasil rebound. Indeks Eurostoxx di zona Euro naik 2,34% di 3100,67. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street menguat masing-masing 1,47% dan 1,91% tutup di 16284,70 dan 1920,03.

Harga minyak mentah naik tipis 0,29% di US$45,36/barel. Penguatan di Wall Street dipicu aksi window dressing pemodal menutup akhir 3Q15 dan rebound saham-saham berbasiskan teknologi dan bioteknologi setelah beberapa sesi terakhir tertekan.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*