Penguatan Dolar AS, Minyak Tergelincir


shadow

Financeroll – Harga minyak tergelincir dari level tertinggi pada Kamis (30/4) malam, ketika dolar beranjak menguat.

Di WTI penyerahan Juni jatuh 12 sen, atau 0,2%, ke level $58.46 per barel, setelah memukul $59.40 barel dalam perdagangan tadi malam. Sedangkan minyak Brent jatuh 6 sen, atau 0,1% di level $54,78 per barel di ICE Futures Eropa London. Dolar menguat pasca data klaim pengangguran AS pertama kali jatuh ke tingkat terendah dalam 15 tahun. Minyak diperdagangkan menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang asing ketika dolar menguat.

Namun, beberapa analis mengatakan reli ini terlalu dini, karena pasar global tetap oversupplied. “Sementara harga mungkin sangat baik mencapai $70 yang merupakan menjadi spekulatif pembeli. Didorong hal tersebut pasar akan lebih berlebih dalam pasokan di paruh kedua tahun 2015, daripada di periode yang sama tahun 2014, ketika harga jatuh. Tapi lain halnya ketika melihat tanda-tanda bahwa pasokan minyak mentah AS mendekati puncaknya.

Stok minyak AS naik ke levle 1,9 juta barel minggu lalu untuk 490.1 juta barel, administrasi informasi energi AS (EIA) mengatakan kemarin, Peningkatan ini kurang dari yang diharapkan, hal tersebut menandakan bahwa AS sedikit kelebihan pasokan, aktifitas jalan kilang dan dapat memperlambat pertumbuhan produksi minyak.

Stok di Cushing, Okla, sebagai tempat penyimpanan dan pengiriman untuk patokan kontrak berjangka Nymex, jatuh untuk pertama kalinya dalam 21 minggu. Sementara bensin berjangka turun 0,1% ke level $2.0150 per galon. Diesel berjangka turun 0,2% untuk $1.9441 per galon. [Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan hubungi pin bb 53738CAB]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*