Penguatan di Serba Terakhir Bursa Wall Street

INILAHCOM, New York – Aksi ambil untung terhadap indeks utama di Wall Street telah memicu pelemahan bursa AS itu pada perdagangan terakhir 2016.

Investor merealisasikan keuntungan terhadap saham yang telah menguat tajam sejak pilpres AS awal November lalu. Di pengujung tahun 2016 ini, indeks Dow Jones mengakhiri perdagangan di level terbaiknya sejak 2013.

Kerugian merata di 11 sektor saham di indeks S&P 500. Volume perdagangan sangat rendah yang merupakan khas perdagangan pekan terakhir di setiap akhir tahun. Bursa AS masih akan libur pada Senin (2/1/2017) pekan depan.

“Apapun bergerakan indeks hari terakhir diperparah dengan volume perdagangan yang rendah karena tidak ada cerita yang kuat saat indeks bergerak,” kata analis di /Interactive Brokers Group, Steve Sosnick seperti mengutip marketwatch.com.

“Beberapa orang melakukan rebalancing portofolio mereka menjelang akhir tahun. Investor berspekulasi terhadap Presiden AS yang baru, Donald Trump akan mendorong kebijakan pemangkasan pajak bagi perusahaan dan deregulasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.”

Indeks Dow Jones Industrial Average DJIA  turun 57,18 poin atau 0,3% ke 19.762,60. The S & P 500   jatuh 0,46% atau 10,43 poin ke 2.238,83. Nasdaq Composite Index COMP kehilangan 0,90% atau 48,97 poin ke 5.383,12.

Indeks Nasdaq tertekan pelemahan saham sektor teknologi yang merupakan sektor terlemah hingga 1 persen pada perdagangan terakhir tersebut. Meski melemah indeks Nasdaq masih mencatat penguatan dalam setahun.

Pada perdagangan Jumat (30/12/2016) bukan saja perdagangan di akhir tahun 2016, tetapi juga perdagangan pekan terakhir, bulan terakhir dan kuartal terakhir di tahun ini.

Pada data perdagangan pekan terakhir di kuartal keempat 2016 tercatat indeks Dow Jones turun 0,9% pada pekan ini. Namun naik 3,3 persen di bulan Desember dan naik 7,9 persen di kuartal keempat. Dow Jones tercatat naik 13,4 perse  untuk tahun 2016.

Sedangkan indeks S&P 500 turun 1,1 persen di pekan ini namun naik 1,8 persen di bulan Desember. Untuk kuartal keempat indeks ini naik 3,3 persen. Untuk tahun 2016, indeks S&P naik 9,5 persen.

Sementara indeks Nasdaq turun 1,5 persen untuk tahun ini. Untuk bulan Desember naik 1,1 persen dan naik 1,3 persen di kuartal keempat. Sementara di tahun 2016, indeks Nasdaq tercatat menguat 7,5 persen.

Saham di Wall Street naik lebih tajam setelah kemenangan Donald Trump pada November lalu hingga 7,8 persen. Memasuki tahun 2016 ini saham mencatatkan penguatan. Namun indeks Dow Jones masih gagal menembus level psikologis di 20.000 dan hanya berakhir di 19.762,60.
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*