Penghapusan Subsidi Akan Memangkas 90% Belanja Dalam APBN


shadow

Financeroll – Penghapusan subsidi premium diyakini akan memangkas lebih dari 90% belanja subsidi BBM dalam APBN.

Menko Perekonomian Sofyan Djalil memaparkan pencabutan subsidi premium secara otomatis menghapus alokasi anggaran subsidi premium dalam APBN.

Alokasi belanja subsidi BBM akan menciut dari Rp276 triliun pada APBN 2015 menjadi kurang dari Rp20 triliun dalam RAPBN-P 2015 yang akan diajukan pemerintah ke DPR.

Intinya alokasi subsidi di APBN 2015 Rp276 triliun, skema baru sekarang nilai subsidi BBM jauh, bahkan bisa di bawah Rp20 triliun,.

Sofyan menjelaskan pemerintah akan mengalihkan dana belanja tersebut ke sektor produktif dan subsidi yang diberikan langsung kepada masyarakat yang berhak menerima.

Namun tegasnya penambahan belanja pemerintah tidak akan sebesar penghematan dari penghapusan subsidi premium yang jumlahnya lebih dari Rp250 triliun.

Sebagian penghematan tidak bisa dialihkan ke belanja karena pendapatan pemerintah migas turun seiring merosotnya harga minyak dunia.

Turunnya harga minyak dunia ada dua impact, bukan hanya harga bensin ICP kita juga turun.

Pemerintah menggunakan asumsi harga minyak US$105 per barel pada APBN 2015. Asumsi dalam RAPBN-P 2015 ditetapkan jauh lebih rendah pada US$70 per barel.

Asumsi produksi migas dalam RAPBN-P 2015 juga lebih rendah. Asumsi lifting minyak turun dari 900.000 barel per hari menjadi 849.000 barel per hari, sedangkan lifting gas turun dari 1,25 juta barel setara minyak per hari menjadi 1,12 juta berel setara minyak per hari.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*