Pengertian Multiple Time Frame Analysis (bagian 1)

Apa Sih Sebenarnya Multiple Time-Frame Analysis?
MTFA (multiple time-frame analysis) melibatkan beberapa time-frame (TF) untuk currency pair yang sama. Memang tidak ada batasan baku mengenai berapa banyak TF yang boleh dipergunakan, tetapi ada semacam “panduan” yang perlu Kalian ikuti.

Penggunaan tiga TF yang berbeda biasanya cukup dapat memberikan outlook pasar yang cukup luas. apabila terlalu sedikit TF yang digunakan, maka informasi yang akan Kalian dapatkan pun kurang. Sebaliknya apabila terlalu banyak, justru analisanya cenderung akan “kebablasan” sehingga menjadi tidak sesuai dengan gaya trading Kalian.

TF yang “medium”, atau yang pertengahan, harus pertama kali ditetapkan sebagai patokan berapa lama (rata-rata) transaksi akan dibiarkan terbuka. Nah, dari situ baru melangkah ke TF yang lebih pendek (short), yang haruslah setidaknya seperempat dari TF yang pertengahan tadi.

Jadi, apabila TF pertengahan ialah H1 (hourly) alias 60 menit-an, maka TF yang “short” haruslah M15 (15-minutes).

Dengan perhitungan yang sama, TF yang “panjang” (long) setidaknya harus empat kali lebih besar daripada TF yang “medium” tadi. sebab tadi TF medium ialah H1, maka TF yang “long” haruslah H4.

Aturan-aturan tersebut di atas dalam MTFA dikenal dengan nama “aturan angka empat”.

Sebagai contoh, dibawah ini ada 3 TF, yaitu :

 

– M15, kitas sebut saja sebagai TF short

– H1, kita sebut sebagai TF medium

– H4, kita beri namaTF long

Sangat penting memilih TF yang tepat. Seorang trader long term yang biasa membiarkan posisinya terbuka selama – misalnya – sebulan, sebaiknya tidak mempergunakan gabungan TF di atas. Ia mungkin akan lebih baik mempergunakan gabungan lain misalnya Daily (D1), Weekly (W1) dan Monthly (MN). gabungan dalam contoh di atas lebih tepat untuk dipergunakan oleh trader short term atau day trader.

TF Long
Setelah Kalian membekali diri dengan dasar menetapkan TF dalam MTFA, sekarang waktunya untuk menerapkannya dalam forex trading. Dengan metode ini, umumnya lebih baik memulai dari TF long term (TF long). Dengan mengamati TF long, Kalian akan dapat menemukan trend yang paling dominan.

Untuk open posisi, jangan pergunakan TF long sebagai sinyal. TF long hanya dipergunakan untuk menentukan trend umumnya saja, jadi posisi yang dibuka nanti harus sejalan dengan trend yang terlihat di TF long ini. tetapi bukan berarti bahwa Kalian sama sekali tidak boleh open posisi yang berlawanan dengan trend di TF long, tetapi sebaiknya selalu ingat konsep “the trend is your friend”. Tentu saja posisi yang berlawanan dengan trend umum akan memiliki peluang kesuksesan yang lebih rendah dibandingkan posisi yang sejalan dengan trend umum.

TF Medium
Di TF Medium, Kalian akan dapat melihat liukan-liukan pergerakan dengan lebih jelas daripada di TF Long. Di TF Medium inilah Kalian nanti dapat menentukan kira-kira kapan akan open posisi. Petunjuk di TF Medium ini nanti akan diperinci lagi di TF yang lebih rendah, yaitu TF Short.

Dalam perkembangan teknik trading, seringkali justru di TF Medium Kalian akan mendapatkan petunjuk dini mengenai kemungkinan reversal (pembalikan arah).

TF Short
Di TF inilah nanti Kalian harus mencari sinyal entry (buy atau sell). Ini sebab fluktuasi yang terjadi dapat terlihat lebih jelas sehingga seorang trader nantinya akan dapat mengambil entry level yang lebih baik. Tetaplah ingat jika sinyal yang muncul di TF ini wajib sejalan dengan trend yang sudah diperlihatkan di TF yang lebih besar.

Bersambung..

(Yn)

Speak Your Mind

*

*