Pengertian Margin dan Leverage

Margin

Dalam bertransaksi forex, kita tidak akan mengalami kontak fisik dengan siapapun dan transaksinya pun tidak akan pernah terwujud dalam bentuk fisik seperti ketika anda bertransaksi di money changer.

Ketika Anda membeli 1 lot EURUSD misalnya, secara fisik, Anda tidak benar-benar menggunakan dolar Anda untuk mendapatkan 100.000 euro tadi. Melainkan hanya meneken kontrak transaksi pembelian yang sebesar 1 lot. Kontrak ini akan terus berjalan (floating) selama Anda tidak memutuskan untuk melepasnya atau istilah lainnya ‘melikuidasi’.

Pergerakan yang sesuai arah kontrak Anda tadi (beli 1 lot EURUSD-red) akan memberikan hasil positif atau profit ketika Anda berhasil melikuidasinya di harga yang lebih tinggi. Lalu, bagaimana jika pergerakannya berlawanan arah? Tentu ini akan mengurangi nilai kontrak Anda (negatively floating/mengalami kerugian). Dan kontrak ini akan terus berkurang sampai batas ketahanan atau kemampuan Anda menahan kontrak yang bergerak negatif tadi.

Seberapa kuat ketahanan Anda tadi bergantung pada uang kepemilikan atau uang jaminan yang terdapat pada akun forex Anda. Uang jaminan inilah yang kita kenal sebagai margin. Dengan kata lain, margin memiliki fungsi sebagai tolok ukur atau toleransi broker dalam menahan pergerakan yang berlawanan arah dengan kontrak. Jika nantinya margin Anda tidak mampu menahan pergerakan lebih jauh lagi, maka secara otomatis kontrak akan diputus oleh broker (atau yang biasanya disebut margin call) sehingga Anda pun dinyatakan “kalah” atau keluar dari dunia forex.

Leverage

Setelah membahas margin, sekarang mari membahas pasangannya, leverage. Seperti halnya dua sejoli, leverage ini selalu berkaitan dengan margin dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Margin yang berfungsi sebagai penahan jika terjadi kerugian atau negatively floating (pergerakan yang berlawanan dengan arah kontrak) ini dapat diperbesar daya gunanya dengan menggunakan suatu daya ungkit yang disebut leverage.

Memperbesar daya guna margin sama artinya dengan memperkecil nilai leverage. Dengan menggunakan leverage kita bisa melakukan transaksi yang nilainya 1000 kali lipat lebih besar daripada margin itu sendiri. Artinya, untuk melakukan transaksi 1 lot atau 100.000 pada mata uang tertentu kita hanya memerlukan margin yang sebesar 100 satuan mata uang.

Ketentuan leverage ini tidak bisa kita pilih seenaknya karena pilihan leverage sudah diatur oleh setiap broker. Dan masing-masing broker memiliki ketentuan leverage yang berbeda-beda. Umumnya, broker memberikan pilihan leverage mulai dari 1:1, 1:10, 1:50, 1:100 s/d 1:500. Namun karena ketatnya persaingan, sekarang bahkan ada broker yang berani memberikan pilihan leverage hingga 1:1000.

Leverage ini sering dianggap sebagai pedang bermata dua, karena di forex itu ada untung dan ada rugi This is the high risk-high return business. Intinya, sebesar apapun probabilita keuntungan Anda, probabilita kerugiannya akan tetap sama; 50:50 (fifty-fifty).

Contoh kasus:

#1

Roni memiliki modal sebesar $2.000 dan memutuskan untuk bertrading forex dengan menggunakan leverage 1:500. Lalu, ia membeli 1 lot atau 100.000 EURUSD di harga 1,4240. Itu artinya, untuk bertransaksi 1 lot EURUSD, Roni tidaklah perlu menggunakan seluruh modalnya melainkan hanya perlu menggunakan 10% dananya atau sebesar $200 [1/500 x 100.000 = 200]. Dalam waktu kurang dari satu jam, harga ternyata mampu mencapai target profit yang ditentukan Roni di level 1,4290. Dengan demikian Roni memperoleh keuntungan sebesar 50 pips atau sebesar $500 atau juga setara dengan 250% dari 10% dana yang digunakannya tadi.

Dari kasus di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya leverage, Roni sangat dimungkinkan melakukan transaksi yang berlipat jauh lebih besar dari dana yang dimiliki sesungguhnya. Lalu, bagaimana jika ternyata pergerakan harga tidak sesuai dengan ekspektasi?Lihat contoh berikut:

#2

Masih menggunakan data yang sama seperti pada kasus #1, tapi ternyata harga malah anjlok ke level 1,4200atau sebesar 40 pips dari harga entry-nya. 40 pips tadi sama nilainya dengan $400. Jika Roni hanya menggunakan $200 atau 10% dari modal awalnya untuk bertransaksi, maka kerugian sebesar 40 pips ini tidaklah memungkinkan untuk ditahan/hold karena kontrak Roni sudah secara otomatis diputus oleh broker pada saat kerugian mencapai nilai 20 pips saja atau setara dengan dana yang dipakainya tadi yang sebesar$200It means Margin Call!

Contoh kasus #2 ini menguatkan anggapan bahwasannya leverage dapat dikatakan sebagai pedang bermata dua. Dia dapat menjadi seperti sahabat yang menyemangati sekaligus seperti musuh yang menyakiti. Semuanya tergantung bagaimana kita menyikapinya saja. Bijaksanalah! (PR)

Speak Your Mind

*

*