Pengertian Indikator dan Jenisnya

Membuka posisi trading forex akan sangat susah bila kita tidak mempunyai referensi akan kemana pasar akan bergerak. Sumber informasi akan memberikan gambaran dan bantuan melihat akan kemana pergerakan harga itu melesat.

Adalah impian banyak orang bila dalam berbisnis forex mendapatkan profit. Sehingga trader sangat berusaha di setiap transaksinya jangan sampai melakukan kesalahan yang bisa mengakibatkan kerugian.

Karena itulah peran analisa sangat diperlukan di setiap transaksi forex agar transaksi tersebut mendulang profit. Baik analisa teknikal ataupun fundamental. Peningkatan kualitas di dalam analisa ini sangat diperlukan, yang paling terlihat adalah di analisa teknikal. Sehingga muncullah berbagai teknik dan cara analisa teknikal yang bervariasi, namun dengan 1 tujuan yaitu profit.

Jika dilihat dari independensinya, analisa teknikal di bagi menjadi 2, yaitu :

  1. Blind technical analysis

merupakan analisa teknikal tanpa menggunakan indikator forex dan hanya menggunakan grafik pergerakan harga saja sebagai analisanya.

  1. Technical analysis with indicators

Merupakan analisa teknikal yang di dalam cara menganalisanya menggunakan baik 1 indikator atau beberapa indikator untuk menentukan arah pergerakan harga.

Di dalam dunia forex, lebih banyak trader yang menggunakan indikator daripada yang tidak menggunakan indikator. Persentasenya mencapai 90% bagi yang menggunakan indikator daripada yang tidak.

Definisi dari indikator adalah sebuah alat yang memberikan data dari hasil perhitungan dengan formula tertentu, untuk menilai kondisi market. Dari data itulah trader mengambil kesimpulan, apakah market selanjutnya akan naik atau turun.

Bila dilihat dari periode pembuatannya, maka indikator forex ini dapat di bagi menjadi 2, yaitu indikator klasik (trend line, moving average, dll) dan indikator modern (ADX, Ichimoku Hinkohiyo, dll).

Sedangkan berdasarkan fungsinya indikator dapat di bagi menjadi 3 yaitu, indokator yang menentukan trend (parabolic SAR, MA,dll), indikator untuk mengukur kejenuhan pasar (RSI, Stochastic oscilator, dll), dan indikator untuk mengukur kondisi pasar (bollinger bands, volume, dll).

Jika dilihat dari tampilannya bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu indikator Oscilator (RSI, Stochastic Oscilator) dan indikator trend (moving average)

Dalam penerapannya, terkadang trader menggunakan 1 sampai 3 indikator. Penggunaan indikator yang banyak bila mengerti, ketiga indikator tersebut akan saling menguatkan sinyal, namun bila tidak mengerti ketiga indikator tersebut akan terlihat saling bertolak belakang, sehingga menimbulkan keraguan, sehingga segan untuk masuk pasar.

Jadi untuk amannya sesuaikan saja penggunaan indikator dengan strategi yang akan digunakan.(yn)

Speak Your Mind

*

*