Pengembang Optimis Bisnis Properti 2017 Makin Membaik

Sektor properti di Indonesia saat ini dipercaya sudah mulai menggeliat. Pada triwulan I 2017, sejumlah sektor properti memperlihatkan optimismenya. Secara global pasar properti Indonesia diyakini sudah mulai membaik.

Hasil survey dari Lembaga analisa properti Jones Lang LaSalle Indonesia (JLL), dalam Media Briefing Property Market Review and Outlook untuk triwulan I 2017 menjelaskan, sektor perkantoran sedang mengalami pertumbuhan. Di tengah jumlah pasokan yang tinggi, terjadi permintaan yang cukup kuat dari E-Commerce di sepanjang triwulan pertama tahun ini. Hal ini disampaikan oleh James Taylor, Head of Research Jones Lang LaSalle Indonesia (JLL) ke media baru-baru ini.

Permintaan ruang perkantoran di CBD lebih banyak berasal dari sektor perbankan, bisnis jasa dan perusahaan asuransi. Tingkat permintaan di pasar perkantoran khususnya di CBD pada triwulan I tahun ini mencapai 21.000 meter persegi. Sedangkan di luar CDB, permintaan ruang perkantoran mencapai 20.000 meter persegi. Tingkat hunian mengalami sedikit penurunan, mencapai 83,5% dikarenakan masuknya pasokan baru. Jumlah pasokan gedung perkantoran yang akan masuk selama tahun 2017 ini membuat para pelaku bisnis melanjutkan kompetisi dengan skema harga yang baru.

Sebaliknya, dari perusahaan pertambangan, di kawasan CBD ini justru mengalami penurunan permintaan. Sedangkan dari pasar ritel, menunjukkan tingkat hunian yang cukup stabil. Meski pasokannya terbatas, tingkat permintaan di sektor ini sepanjang triwulan I 2017 terlihat membaik.

Sedangkan dari laporan yang diperoleh dari BI (Bank Indonesia) pada kuartal I mencatat kredit property mengalami pertumbuhan 15,2% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Terlihat adanya pertumbuhan properti pada segmen baru di Serpong maupun Tangerang, baik dari sisi harga maupun ukuran yang dibutuhkan oleh konsumen. Banyak pengembang optimis tahun 2017 adalah tahun kebangkitan dari sektor properti. Dengan adanya kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti tax amnesty, pelonggaran LTV, penurunan uang muka serta pajak BPHTB, membuat kondisi properti di Indonesia semakin lebih baik.

Kawasan yang akan menjadi sunrise properti diperkirakan berada di koridor yang dilalui oleh Transit Oriented Development (TOD). Contohnya Bekasi, Bogor, Cibubur, Cawang, Cimanggis, Sentul, Lebak Bulus. TOD sendiri merupakan konsep pembangunan transportasi yang bersinergi dengan tata ruang guna mengakomodasi pertumbuhan masyasrakant. Moda transportasi tersebut bisa berupa busway, Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).

Hal ini sangat menarik, terlihat harga rata-rata properti yang ditransaksikan mengalami pertumbuhan. Untuk apartemen menjadi rata-rata Rp 1,954 miliar, sebelumnya Rp 1,242 miliar. Sementara untuk rumah tapak menjadi rata-rata Rp 2,866 miliar dari sebelumnya Rp 2,679 miliar. Para pengembang mulai berani mematok pertumbuhan  target penjualan lebih tinggi dengan rentang pertumbuhan  15 persen hingga 50 persen.

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), contohnya. Pengembang ini membidik pertumbuhan penjualan tertinggi di antara emiten properti besar lainnya yakni 50 persen. Penjualan diharapkan menjadi Rp 4,5 triliun, dibanding realisasi tahun 2016 yakni senilai Rp 3 triliun.

Untuk posisi kedua terbesar adalah PT Intiland Development Tbk dengan besaran 41 persen. Tahun lalu, mereka mampu merealisasikan penjualan properti sebesar Rp 1,630 triliun. Tahun ini emiten berkode DILD ini mengincar penjualan sebesar Rp 2,3 triliun. Sedangkan menempati peringkat ketiga tertinggi adalah Ciputra Group dengan angka incaran 18 persen atau Rp 8,5 triliun. Tahun lalu, raksasa properti ini membukukan pendapatan sebesar Rp 7,2 triliun.

Sejumlah pengembang besar optimis properti di Indonesia akan semakin baik. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus melaju. Berdasarkan data BPS untuk tahun 2016 bertumbuh 5,02 persen. Kita harapkan ekonomi dan industri properti akan terus bertumbuh semakin baik di tahun 2017 dan selanjutnya. Semoga.

Pestaria Siregar / Manager Marketing Property Business Academy 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*