Pengaruh yuan ke emas hanya sementara

JAKARTA. Sempat menguat di awal pekan, harga emas gagal mempertahankan posisinya di atas US$ 1.100 per ons troi. Devaluasi yuan turut memudarkan kilau si kuning.

Mengutip Bloomberg, Selasa (11/8) pukul 14.35 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa Commodity Exchange merosot 0,45% menjadi US$ 1.099 per ons troi dibandingkan  hari sebelumnya. Kendati begitu, sepekan terakhir harga sudah menguat 0,82%.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, keputusan People’s Bank of China (PBoC) Selasa (11/8) memangkas nilai tukar yuan sebesar 1,9% atau level terendahnya tiga tahun terakhir menyebabkan harga emas terkena imbas negatif.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, mengatakan, kondisi China akan memukul permintaan emas. Meski Pemerintah Tiongkok terus melakukan upaya perbaikan ekonomi, menurutnya arus keluar dana investasi yang keluar dari pasar modal China tetap deras, hingga mencapai CNY 3,4 triliun.

Menurut Deddy, suatu negara membutuhkan waktu sedikitnya lima tahun untuk bisa bangkit dari krisis ekonomi. Sebut saja Amerika Serikat, baru bisa tumbuh tahun ini sejak krisis 2009. “Itupun belum terlalu bagus,” imbuhnya.

Selain memberikan sinyal, ekonomi China masih melambat, devaluasi yuan menjadikan dollar AS semakin kokoh. Dampaknya, permintaan emas yang dijual dalam mata uang dollar ikut terseret. Padahal, posisi USD sudah sangat kuat akibat spekulasi kenaikan suku bunga The Fed.

Masih ada peluang harga emas turun pada Rabu (12/8). Pasalnya, sejumlah data ekonomi China akan dirilis dan diprediksi kembali menuai rapor merah. Tapi AS juga bakal merilis sejumlah data penting. Harga emas masih berpotensi rebound terbatas jika data AS negatif.

Menurut Faisyal sentimen devaluasi yuan ini hanya berpengaruh dalam jangka pendek. PBoC hanya akan melakukan devaluasi yuan sekali atau tidak berulang lagi. Selanjutnya, emas lebih banyak berhadapan dengan kedigdayaan dollar.

Secara teknikal, Faisyal bilang, harga bergerak di bawah moving average (MA) 50, 100 dan 200 mengindikasikan penurunan. Garis MACD berada di area negatif signifikan minus 15,456 membentuk pola downtrend. Sedangkan RSI bergerak netral di level 40. Stochastic di level 67  naik mendorong peluang rebound.

Faisyal menduga harga emas, Rabu (12/8), bakal bergerak di US$ 1.090–US$ 1.115 dan sepekan ke depan turun di US$ 1.077-US$ 1.120. Deddy memperkirakan harga sepekan turun di US$ 1.087,5-US$ 1.110 per ons troi.

Editor: Yudho Winarto


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*