Penerbitan SUN valas bisa tanpa jaminan

JAKARTA. Di tengah optimisme perbaikan ekonomi nasional, pemerintah lebih percaya diri mencari pendanaan dari luar negeri. Pemerintah berniat menerbitkan surat utang negara (SUN) global berdenominasi yen alias samurai bond dengan dua skema, yaitu penjaminan emisi (guaranteed) dan non guaranteed

Pada tiga kali penerbitan samurai bond, pemerintah selalu mengusung skema guaranteed. Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menjadi penjamin jika Indonesia gagal bayar dan salah satu syarat investor di Jepang

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting menyatakan, sejauh ini, rencana penerbitan samurai bond 2015 dengan dua skema, yakni guaranteed yang menggandeng JBIC dan skema non guaranteed.  “Dua skema ini untuk  diversifikasi instrumen pembiayaan serta memperluas basis jaringan investor global,” ujarnya, pekan lalu.

Sayang, ia belum membeberkan nilai emisi, kupon dan waktu penerbitan samurai bond karena masih pengkajian. Sebelumnya DJPU menyatakan, mengebut penerbitan SUN global di semester I-2015  sekitar Rp 86,2 triliun atau 20% dari penerbitan surat berharga negara (SBN) gross  di APBN 2015. Terakhir kali Indonesia menerbitkan samurai bond di 2012 senilai ¥ 60 miliar dan kupon 1,13%. 

Fixed Income Analyst BNI Securities I Made Adi Saputra menilai, penerbitan dua skema menunjukkan pemerintah percaya diri. “Pemerintah sedang meraba apakah surat utang diminati meski tak dijamin. Di sisi lain,  pemerintah ingin memanfaatkan stimulus Bank Sentral Jepang (BoJ) sehingga tetap menerbitkan guaranteed,” ujar Made. 

Tingkat risiko Indonesia juga rendah, terlihat dari credit default swap 10 tahun. Semakin kecil CDS, semakin minim risiko investasi negara tersebut.

Menurut Made, penerbitan non guaranteed mematok kupon lebih tinggi ketimbang versi guaranteed. Dus, cost of fund penerbitan akan lebih tinggi dibanding emisi samurai bond sebelumnya. 

Global Markets Financial Analyst Manager Bank Internasional Indonesia memperkirakan, komposisi emisi guaranteed dan  non guaranteed sekitar 70:30. Adapun, nilai emisi ¥ 60 miliar-¥ 100 miliar.

Prediksi Kumar, kupon non guaranteed lebih tinggi 50-100 basis poin ketimbang samurai bond guaranteed. Adapun, kupon samurai bond guaranteed sekitar 0,7%-1%. “Ini mengacu yield samurai bond 2012 yang kini di  0,86% dan yield obligasi Jepang 10 tahun yang cuma 0,41%,” jelasnya.

Kumar mengingatkan, sejumlah faktor bisa mempengaruhi kupon samurai bond di 2015. Misalnya, potensi penurunan yield obligasi Jepang karena efek stimulus, kenaikan bunga The Fed, dan prospek ekonomi Indonesia.       

Editor: Sanny Cicilia


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*