Penerbitan Obligasi Korporasi RI Jauh Tertinggal

INILAHCOM, Jakarta-Pefindo melaporkan penerbitan obligasi korporasi yang beredar di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain.

Bahkan jika dibandingkan dengan kredit perbankan, pembiayaan melalui obligasi korporasi juga masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain.

Salyadi Saputra, Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengatakan, rasio penerbitan obligasi korporasi terhadap produk domestik bruto, terbilang tertinggal dengan negara-negara Asia lainnya.

“Pertumbuhan rata-rata penerbitan obligasi yang mencapai 11,3% sepanjang 10 tahun terakhir ternyata masih relatif lebih rendah jika dibandingkan negara-negara berkembang yang relatif memiliki jumlah PDB atau kapita yang relatif sama dengan Indonesia seperti, China,” kata dia di Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Ia menyebut rasio obligasi terhadap utang bank di Indonesia 7,5%, Singapura 78%, Philippines 18,4%, Thailand 14,2%, Malaysia 47,5% dan Rusia 13,6%.

Adapun obligasi korporasi dan utang bank yang beredar di Indonesia outstanding obligasi US$21 miliar dan outstanding kredit bank US$283 miliar sedangkan Singapura outstanding obligasi korporasinya mencapai US$299 miliar dan outstanding kredit bank US$383 miliar.

Sementara komposisi outstanding menurut sektor, lanjut dia, masih mayoritas lembaga keuangan. Hal ini berbeda dengan Malaysia dan Korea Selatan di mana korporasi yang bergerak di sektor riil dapat memanfaatkan pasar modal sebagai institusi intermediary.

“Komposisi outstanding obligasi korporasi di beberapa negara seperti di Indonesia pada institusi non keuangan 32,1% dan institusi keuangan 67,9%. Malaysia pada non keuangan 77,2% dan institusi keuangan 27,8%,” katanya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*