Pendapatan 3 Triliun Sudah Ditangan, Rally APLN Tertahan

Pendapatan 3 Triliun Sudah Ditangan, Rally APLN Tertahan

Pengembang properti ternama PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sudah memastikan pendapatan senilai Rp. 3 triliun untuk dibukukan pada laporan keuangan tahun 2014 ini. Pendapatan tersebut diperoleh dari raihan marketing sales yang didapat tahun 2013 lalu.

Sepanjang tahun 2013, APLN sukses mencapai nilai marketing sales hingga Rp. 6,35 triliun. Dan sebesar 50% hingga 60% marketing sales di tahun lalu akan dicatatkan sebagai pendapatan di tahun 2014 ini. sementara untuk pengembangan tahun ini perseroan membutuhkan sejumlah dana segar yang akan diperoleh dengan penerbitan obligasi maupun pinjaman perbankan.

Tercatat APLN masih memiliki jatah penerbitan obligasi berkelanjutan sebesar Rp. 1,3 triliun yang akan menjadi salah satu pilihan untuk mencukupi capex di tahun 2014 ini. sementara jika melihat cadangan kas peseroan hingga September 2013 lalu, APLN masih memiliki kas sekitar Rp. 3 triliun.

Untuk proyek tahun ini, perseroan memang masih membutuhkan sejumlah dana untuk mengembangkan kawasan yang mereka miliki di Glodok yang rencananya akan mulai dibangun di kuartal I tahun ini. banyaknya kebutuhan dana memang membuat APLN harus mencari dana eksternal, namun utuk penerbitan obligasi ataupun pinjaman, nampaknya APLN harus mempertimbangkan langkahnya tersebut melihat nilai suku bunga saat ini yang masih tinggi.

Dalam laporan keuangan September 2013, tercatat nilai debt to equity ratio (DER) APLN sudah mencapai angka 81%, nilai ini sudah termasuk tinggi jika dibandingkan dengan emiten properti lain seperti BSDE dan SMRA yang mencatatkan nilai DER sebesar 25% dan 42%. Hal ini juga akan menjadi tambahan pertimbangan bagi APLN untuk kembali berhutang.

Sementara dari bursa saham, APLN pada hari ini dibuka melemah pada Rp. 235 per lembar saham, sementara pada perdagangan kemarin APLN ditutup pada Rp. 239 per lembar. Secara teknikal, nampak laju rally APLN tertahaan dan mulai mengalami penurunan.

Indikator teknikal menunjukan pergerakan yang mulai melemah dimana MACD mulai datar di area positif, stochastic mulai tunjukan penurunan di area yang sudah jenuh beli, sementara RSI bergerak melemah curam ke area tengah. Dengan demikian, diperkirakan harha akan melemah menuju support pada Rp. 230, sementara kisaran resistance berada pada level Rp. 245. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*