Penantian Bunga the Fed, Ini Saran 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi variatif cenderung menguat seiring penantian pasar atas keputusan suku bunga the Fed. Inilah rekomendasi untuk tujuh saham. Apa saja?

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital memperkirakan, pada perdagangan Kamis (17/9/2015), IHSG masih akan bergerak bervariasi di tengah penantian pasar atas hasil pertemuan The Fed pekan ini yang diperkirakan belum akan menaikkan tingkat bunga acuannya.

“Ketidakpastian kenaikan tingkat bunga the Fed telah berimbas negatif terhadap pergerakan rupiah atas dolar AS,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Kamis (17/9/2015).

IHSG, diperkirakan David, bergerak dengan support di 4.290 dan resisten di 4.370 berpeluang rebound. “Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 4.290 dan support kedua di angka 4.270. Di sisi lain, resistance pertama berada di angka 4.370 dan resistance kedua di level 4.410,” ujarnya.

Kemarin, IHSG kembali melanjutkan tren pelemahannya seiring meningkatnya kekhawatiran depresiasi rupiah atas dolar AS yang mendekati level Rp14.500. IHSG tutup koreksi 14,647 poin (0,34%) di 4.332,513.

Koreksi IHSG tersebut terjadi di tengah pergerakan bursa kawasan Asia yang umumnya tutup di teritori positif. Tekanan jual oleh pemodal asing di sejumlah emiten sektoral unggulan terutama yang bergerak di sektor perbankan, otomotif, sektor konsumsi, dan jasa konstruksi menjadi pemicu utama koreksi indeks.

Kemarin penjualan bersih asing mencapai Rp378 miliar di tengah tipisnya nilai transaksi di pasar reguler yang hanya mencapai Rp2,94 triliun. Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin melemah 0,35% di Rp14.459 berdasarkan kurs Bloomberg.

Sementara pasar saham global tadi malam melanjutkan rebound di tengah antisipasi pasar atas hasil pertemuan The Fed pekan ini. Indeks Eurostoxx di zona Euro menguat 1,38% di 3.251,79. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 0,84% dan 0,67% tutup di 16.739,95 dan 1.995,31.

Sementara itu, harga minyak mentah di AS tadi malam menguat hingga 5,7% di US$47,13 per barel. Penguatan harga minyak mentah dipicu turunnya cadangan minyak mentah pekan lalu di AS hingga 2,1 juta barel dibandingkan perkiraan kenaikan 1,2 juta barel pekan lalu.

Kenaikan indeks saham di Wall Street selain dipicu kenaikan saham sektor energi juga turut dipicu spekulasi The Fed belum akan menaikkan tingkat bunganya pada pertemuan pekan ini. Hal ini meresponsdata inflasi AS Agustus lalu yang keluar menunjukan minus 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya 0,1%.

Di atas semau itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*