Pemintaan Dolar AS Meninggi, Waspada

INILAHCOM, Jakarta – Permintaan dolar AS meninggi seiring rencana pembayaran utang luar negeri pada akhir Maret 2015. Data Bloomberg, Dollar Index, Kamis (26/03/2015), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) menguat 33,5 poin atau 0,26 persen menjadi Rp12.983 per dolar AS dari penutupan sebelumnya Rp12.950 per dolar AS.

Research Analyst PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menuturkan itu perlu diwaspadai karena akan melemahkan rupiah.

“Adanya persepsi akan meningkatnya demand US$ di akhir bulan ini untuk pembayaran utang dan operasional korporate turut membuat laju rupiah kian tertekan. Laju rupiah berada di bawah target level support 12.942,” ujar Reza di Jakarta, Jumat (27/03/2015).

Ia mengatakan sentimen dari penguatan sejumlah mata uang terhadap laju US$ masih dapat berlanjut, tetapi tetap cermati dan antisipasi potensi pembalikan arah. Ia bilang, tampaknya laju rupiah memilih untuk berbalik melemah, padahal dengan adanya sentiment kembali melonjaknya laju minyak mentah membuat laju dolar AS sedikit melemah namun, tidak berimbas pada penguatan laju Rupiah.

“Setelah penguatan dalam beberapa hari terakhir tampaknya kurang kuat untuk mempertahankan laju rupiah di zona hijau sehingga dapat memunculkan peluang pelemahan lanjutan. Tetap cermati dan antisipasi pelemahan lanjutan. Rp13.012-Rp12.996 (kurs tengah BI),” kata dia. [aji]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*