Pemilu UK Gerakkan Pasar Minggu Ini Sebelum Kebijakan Moneter AS, Jepang Dan Inggris Pekan Depan

Pound jatuh karena Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris kehilangan suara mayoritasnya di parlemen, menjatuhkan negara tersebut ke dalam ketidakpastian beberapa hari sebelum perundingan Brexit dimulai.

Sterling menuju penurunan terbesar dalam delapan bulan karena pemilihan nasional yang dimaksudkan untuk memperkuat tangan Perdana Menteri Theresa May dalam negosiasi dengan Uni Eropa, malah menuju keraguan akan masa depannya. Penurunan mata uang tersebut memberi dorongan pada saham Inggris, namun dampak pemilihan di luar Inggris tersebut diredam. Euro memperpanjang kerugiannya menjadi tiga hari, dan indeks Stoxx Europe 600 berayun. Ketakutan akan kelebihan pasokan terus membebani minyak, namun berhasil membalikkan penurunan sebelumnya.

Pemilih Prancis pergi ke pemungutan suara akhir pekan lalu, kali ini sebagai bagian dari proses dua langkah untuk pemilihan parlemen. Hasilnya akan memutuskan berapa banyak kendali Presiden Emmanuel Macron yang baru harus memberlakukan agenda legislatifnya.
Para pembuat kebijakan Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan untuk kedua kalinya tahun ini pada akhir pertemuan dua hari pekan depan. Bank-bank sentral di Jepang dan Inggris juga dijadwalkan untuk mempertimbangkan adanya keputusan di bidang moneter.

Asia

Nikkei 225 Stock Average Jepang melonjak 0,5 persen. SoftBank Group Corp menguat 7,4 persen ke level tertinggi dalam 17 tahun setelah setuju untuk membeli Boston Dynamics dari Google parent Alphabet Inc.
Mata uang

Pound menyusut penurunannya, diperdagangkan 1,7 persen lebih rendah pada pukul 9:41 am di London pada $ 1,2740.
Yen turun 0,4 persen menjadi 110,44 per dolar.
Euro tergelincir 0,4 persen menjadi $ 1,1173.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*