Pemilu Tak Pengaruhi Penjualan Kondominium di Jakarta

Meskipun pemilu legislatif Indonesia yang diadakan pada 9 April lalu diproyeksi akan memperlambat performa penjualan kondominium di Jabodetabek, namun, faktanya baik pasar kondominium eksisting maupun mendatang mengalami tingkat penjualan yang baik selama kuartal pertama 2014. Kuartal pertama ini juga mencatat banyak pasokan baru yang memasuki pasar.

Pada kuartal pertama 2014, tingkat penjualan kondominium eksisting di Jabodetabek tercatat pada angka 97,1%, relatif stabil dibanding kuartal sebelumnya dan meningkat sebesaar 0,8% T-T. Tingkat hunian tercatat sebesar 59,9% naik sebesar 1,3% dari kuartal sebelumnya. Sampai dengan Maret 2014, tingkat pra-penjualan proyek kondominium mendatang tercatat pada angka 63,2%,naik 5,6% dibandingkan dengan kuartal lalu, dan 3,9% T-T, dengan sisa 50.732 unit yang belum terserap pasar.

Total kumulatif proyek terbangun di Jakarta mencapai 123.413 unit, naik 3,3% K-K dan 13,5% T-T, dengan tambahan 9 proyek yang baru selesai dibangun selama Januari sampai Maret 2014.

Pada kuartal yang sama, 25 proyek baru diluncurkan ke pasar. Proyek-proyek ini menambah total pasokan proyek mendatang di Jabodetabek menjadi 137.901 unit. Di akhir Maret 2014, 277 proyek mendatang ditawarkan ke pasar. Kondominium kelas menegah memimpin pasokan kondominium mendatang di Jabodetabek dengan persentasi sebesar 37,7%, dengan jumlah sekitar 52.049 unit, diikuti dengan kelas menengah-bawah (34,3%), kelas atas (15,0%) dan kelas menengah-atas (13,0%).

Berdasarkan lokasi persebarannya, mayoritas kondominium terbangun berada di wilayah sekunder, memegang sekitar 71,5% dari total pasokan atau 88.205 unit, sementara kawasan CBD berkontribusi sebanyak 20,7% dan kawasan primer sebanyak 7,8%. Wilayah sekunder juga menjadi lokasi untuk kebanyakan proyek mendatang. Tren harga kondominium akan terus naik. Menutup kuartal pertama 2014, harga jual rata-rata kondominium di area CBD mencapai Rp. 34.700.000 per m2, naik signifikan sekitar 33,0% T-T. Sementara itu, harga rata-rata kondominium di area primer tercatat pada Rp. 30.200.000 per m2, naik 24,3% dibandingkan kuartal pertama 2013.

Sekalipun persaingan terasa semakin berat, diharapkan sepanjang tahun 2014 ini akan ada banyak kondominium baru yang akan diluncurkan seiring dengan optimisme para pengembang mengenai peluang pengembangan proyek kondominium di Jakarta.

 

Tania Tobing/Analyst at Vibiz Research/VM/VBN-Cushman and Wakefield Indonesia
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*