Pemilu AS Bisa Mendorong Harga Emas Ke $1.425

FINANCEROLL – Diawal perdagangan minggu terakhir bulan September ini, harga emas mengalami kejumudan setelah banyak investor menahan diri paska keputusan The Federal Reserve yang menahan suku bunganya pada minggu lalu. Para pialang memilih menunggu sinyal dari Presiden European Central Bank Mario Draghi pada Rabu besok, serta pernyataan apa yang akan dikemukakan oleh Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen di Komisi Jasa dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat AS. Harga emas batangan dalam 60 hari perdagangan terakhir bergerak fluktuatif, dimana pada Senin (26/09/2016) mengalami koreksi. Jatuhnya harga emas ini hingga ke posisi termurahnya sejak Oktober 2014. Sementara itu, menurut Komisi Perdagangan Komoditi Berjangka AS, jumlah kontrak perdagangan berjangka yang diperdagangkan masih 38% dibawah rata-rata perdagangan normal. Harga emas berjangka mencetak kenaikan terbesarnya dalam sepekan sejak Juni silam pada minggu lalu. Kenaikan ini menyusul keputusan Bank Sentral AS yang memilih untuk menunda kenaikan suku bunganya dalam pertemuan rutin dibulan September. Atas sikap ini, para investor kembali menaruh perhatian mereka kepada pertemuan The Fed selanjutnya pada Desember nanti. Diperkirakan pada akhir tahun ini suku bunga baru akan diputuskan naik. Keyakinan kenaikan suku bunga ini mencapai diatas 50%. Dengan asumsi demikian, diperkirakan harga emas tidak akan fluktuatif hingga Desember nanti. Harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember berakhir naik dalam perdagangan awal pekan ini. Ditutup naik 0,2% ke harga $1.344,10 dibursa Comex, New York. Minggu lalu harga logam mulia ini naik 2,4%. Laporan dari Komisi Perdagangan Komoditi Berjangka AS menyatakan jumlah manajer investasi telah mengurangi jumlah posisi beli mereka sebanyak 29.794 kontrak berjangka dan opsi menjadi 219.134 dalam sepekan hingga 20 …


Distribusi: BERITA FOREX TRADING

Speak Your Mind

*

*