Pemerintahan Jokowi Punya 8 Resep Agar Rupiah Sehat

Jakarta -Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi beberapa waktu terakhir masih terkendali. Meski demikian, pemerintah tidak akan lepas tangan.

Pemerintah memiliki ‘resep’ untuk menyehatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Setidaknya sesuai dengan asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015 yaitu Rp 12.500/US$. Apa ‘resep’ itu?

Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, menilai penyebab pelemahan nilai tukar rupiah adalah defisit transaksi berjalan (current account deficit). Oleh karena itu, pemerintah merilis paket kebijakan untuk memperbaiki current account deficit.

Pertama adalah pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) pengenaan bea masuk anti dumping dan bea masuk pengamanan sementara (safeguard) untuk produk-produk impor yang teridikasi dumping.

“Ini dumping dari suatu negara proses investigasi makan waktu 1 tahun. Padahal dampak sudah terjadi sehingga neraca terganggu. Maka kita gunakan bea masuk anti dumping dan bea pengamanan sementara,” kata jelas Bambang dalam konferensi pers di komplek Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Resep kedua, tambah Bambang, adalah tax allowance atau insentif perpajakan bagi perusahaan Indonesia yang produknya minimal 30% untuk pasar ekspor. Dengan begitu, diharapkan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja ekspor, neraca perdagangan, dan transaksi berjalan.

“Ini mendorong perusahaan kita gigih cari pasar ekspor,” ujarnya.Next

(feb/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*