Pemerintah Mulai Pikirkan Bangun Cadangan Minyak

Thursday, 15 January 2015, 19:55 WIB

AKtivitas para pekerja di ladang minyak dan gas (migas) Handil, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. (Republika/Agung Sasongko)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said ingin memanfaatkan penurunan harga minyak dunia untuk membangun cadangan minyak. Khususnya cadangan minyak strategis seperti yang direkomendasikan Dewan Energi Nasional.

“Selama ini kita hanya punya cadangan minyak konsumsi. Kita tidak punya cadangan minyak strategis,” kata Sudirman di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis (15/1).

Sudirman mengatakan pembangunan cadangan minyak strategis sangat memungkinkan untuk dilakukan. Apalagi, pemerintah sudah menghapus subsidi bahan bakar (BBM) jenis premium dan hanya menganggarkan subsidi sebesar Rp 1000/liter untuk solar. Selain itu, tren penurunan harga minyak dunia diperkirakan akan berlangsung lama.

“Kalau nanti pemerintah mendapatkan kelebihan dari harga minyak, akan dipakai uangnya untuk membangun cadangan minyak strategis,” ujarnya.

Sudirman belum bisa menyebut berapa besar target cadangan minyak yang ingin dibangun. Namun, ia berharap pemerintah bisa membangun cadangan minyak strategis minimal untuk 30 hari.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Energi Nasional (DEN) meminta pemerintah memanfaatkan momentum harga minyak dunia yang sedang anjlok dalam enam bulan terakhir. Menurut anggota DEN, Andang Bachtiar, tren penurunan harga minyak kali ini berbeda dengan 2009 yang sempat mencapai 40 dolar AS per barel tapi dalam dua bulan kembali melonjak atau rebound.

Cadangan strategis bisa dibangun dengan cara mengimpor minyak mentah sebanyak mungkin untuk disimpan di semua kilang dan tangki yang dimiliki. Caranya dengan menginventarisasi jumlah tangki yang bisa dimanfaatkan untuk menimbun minyak mentah, termasuk mendata jumlah dana untuk memborong minyak mentah. Cadangan strategis sangat diperlukan jika sewaktu- waktu terjadi krisis.

Reporter : Satria Kartika Yudha
Redaktur : Ichsan Emrald Alamsyah

Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya ketika saling berjumpa di hari Ied mereka mengucapkan: Taqabbalallahu Minna Wa Minka (Semoga Allah menerima amal ibadah saya dan amal ibadah Anda)(HR Imam Ahmad dalam Al Mughni (3/294))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*