Pemerintah Diminta Waspadai Inflasi Inti

Selasa, 01 September 2015 | 22:46 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta –  Pengamat ekonomi David Sumual mengatakan inflasi Agustus sebesar 0,39 persen tidak meleset dari perkiraannya. Ekonom dari Bank BCA itu menilai seusai Lebaran biasanya angka inflasi lebih rendah. “Sudah sesuai dengan ekspektasi,” kata David, Selasa, 1 September 2015.

Kendati demikian, David mengingatkan agar pemerintah juga memperhatikan inflasi inti. Menurut dia, inflasi inti bila tidak dijaga bakal mempengaruhi inflasi headline (umum). “Inflasi inti ini ada kontribusi dari rupiah,” ucapnya. Apalagi nilai tukar rupiah saat ini terus tertekan terhadap dolar Amerika Serikat.

Badan Pusat Statistik mencatat inflasi inti pada Agustus 2015 sebesar 0,52 persen dengan tahun kalender sebesar 2,87 persen. Sementara secara year on year inflasi inti Agustus berada di angka 4,92 persen. Sebelumnya, tingkat inflasi inti Juli 2015 tercatat 4,86 persen (yoy).

Inflasi inti lebih dipengaruhi oleh faktor fundamental. Komponennya terdiri atas interaksi permintaan dan penawaran, lingkungan eksternal, seperti nilai tukar, harga komoditas internasional, dan inflasi mitra dagang, serta ekspektasi inflasi oleh pedagang dan konsumen.

Dalam beberapa kesempatan, inflasi inti jadi acuan Bank Indonesia untuk mengambil kebijakan moneter. Inflasi inti dipandang dapat memberikan sinyal yang lebih tepat dibanding inflasi umum.

Selain itu, dua hal lainnya yang mesti diperhatikan oleh pemerintah ialah harga pangan yang belum stabil dan hari raya Idul Adha. David mengatakan dalam jangka pendek harga pangan bisa memberikan gejolak apalagi tahun ini disebut-sebut akan ada El Nino.

Oleh sebab itu, pemerintah tidak perlu ragu bila mesti membuka keran impor jika harga beras atau pangan bergejolak. “Data komoditasnya saja diperbaiki,” kata David. Sedangkan untuk Idul Adha, ia mengatakan, pengaruhnya relatif kecil terhadap inflasi September nanti.

BPS melaporkan inflasi Agustus 2015 mencapai 0,39 persen. Secara year on year inflasi berada di level 7,18 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 2,29 persen. Sedangkan inflasi inti year on year mencapai 4,92 persen. Pada bulan sebelumnya atau Juli, inflasi mencapai 0,93 persen.

ADITYA BUDIMAN


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*