Jakarta -Rapat Komisi XI DPR menyetujui sejumlah asumsi makro tahun anggaran 2015. Nilai tukar rupiah dipatok di angka Rp 11.500-12.100 per dolar AS, pertumbuhan ekonomi 5,5-6%, inflasi 3-5%, dan bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 6-6,5%.
Demikian disampaikan Ketua Komisi XI Olly Dondokambey dalam rapat kerja di gedung DPR/MPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2014). “Nilai tukar rupiah kita ambil tengah, kan ada perbedaan antara Menkeu dan Gubernur BI. Kita tetapkan di angka Rp 11.500-12.100 per dolar AS, pertumbuhan ekonomi 5,5-6%, inflasi 3-5%, dan suku bunga SPN 3 bulan 6-6,5%,” jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah mengusulkan asumsi makro tahun anggaran 2015 sebagai berikut:
- Pertumbuhan ekonomi 5,5-6%
- Inflasi 3-5%
- Nilai tukar rupiah Rp 11.500-12.000 per dolar AS
- Suku bunga SPN 3 bulan 6-6,5%
- Harga minyak Indonesia (ICP) US$ 95-110 per barel
- Lifting minyak 900.000-950.000 barel per hari
- Lifting gas 1,2-1,25 juta barel per hari setara minyak.
(drk/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind