Pemerintah Beijing Tegaskan Aturan Pembelian Rumah

Sebanyak 6 proyek apartemen bisnis dan 15 kantor agen real estate di Beijing dihukum Senin karena melanggar larangan pemerintah yang bertujuan mendinginkan pasar perumahan yang melonjak.

Keenam proyek, termasuk beberapa milik pengembang top China Vanke dan Evergrande, dilarang melakukan penjualan, sedangkan 15 kantor agen real estate diperintahkan untuk menutup toko untuk pemeriksaan, demikian menurut Beijing Municipal Commission of Housing and Urban-Rural Development.

Pihak berwenang di Beijing melangkah pembatasan pembelian rumah pada hari Minggu, melarang penjualan apartemen bisnis untuk tempat tinggal individu.

Aturan mengatakan pengembang hanya akan menjual apartemen bisnis untuk perusahaan yang memenuhi syarat, lembaga-lembaga publik dan organisasi sosial. Untuk proyek apartemen bisnis baru belum dibangun, unit terkecil untuk dijual tidak boleh kurang dari 500 meter persegi.

Tim inspeksi segera dikirim pada hari Senin untuk menegakkan larangan tersebut.

Pejabat dengan komisi kota memperingatkan bahwa agen real estate yang menyesatkan pembeli rumah individu dengan iklan palsu apartemen bisnis untuk tinggal akan dihukum berat dan dapat kehilangan lisensi mereka karena pelanggaran.

Tiongkok telah menyaksikan ledakan properti selama lebih dari satu dekade, dengan harga rumah di berbagai kota besar menjulang tinggi, memicu ketakutan gelembung aset yang sangat besar yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas perekonomian.

Pembuat kebijakan negara mengumumkan pada Desember bahwa “rumah-rumah untuk tempat tinggal bukan untuk berspekulasi,” menyusul serangkaian tindakan pendinginan dari membatasi membeli dengan peningkatan uang muka.

Beijing meningkatkan langkah-langkah pembatasan di Maret setelah pertumbuhan harga rumah kedua terus reli dalam beberapa bulan pertama tahun ini.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*