Analisa Emas
Pergerakan harga emas pada minggu lalu yang melanjutkan tren bearish sebelumnya mengindikasikan bahwa emas bukanlah pilihan aset safe-haven untuk saat ini. Meredanya konflik Ukraina-Crimea dan juga konfirmasi FED yang mengurangi kembali program stimulusnya membuat emas kehilangan ‘pegangan’ bullish. Beberapa data ekonomi pun turut memberikan andil bearish.
Harga emas jatuh dari level tertingginya 1391.55 pada 17 Maret hingga ke level terendahnya 1285.55 pada 28 Maret. Pada rentang waktu itu, emas terkoreksi hingga $160. Kami perkirakan belum ada ‘dorongan’ bullish bagi emas untuk dapat kembali ke area positif namun peluang rebound sementara karena alasan teknikal masih dimungkinkan.
Berdasarkan grafik 4 jam, peluang rebound teknikal emas dapat mencapai level 23,6% 1310.60. Hambatan resistanc e pertama berada di level MA 1299.80. Jika level ini mampu ditembus, maka emas dapat kembali ke atas area 1300.
Harus diwaspadai pula bahwa tekanan bearish kuat masih memungkinkan emas terkoreksi lebih dalam. Namun hari ini, peluang bearish akan terbatas pada level low 1285.55.
Analisa Minyak
Pergerakan harga minyak pada minggu lalu berkebalikan dengan harga emas. Minyak bergerak bullish kuat, rebound dari level low 98.81 minyak berhasil mencapai target resistance 101.49. Kondisi Crimea mempengaruhi harga minyak.
Kami perkirakan minyak dapat terkoreksi sementara pada hari ini. Keberadaan support kuat di 100.90 dapat menjadi target koreksi hari ini. Sentimen bullish kuat yang mendominasi sejak 18 Maret masih tetap akan menjadi dukungan bagi minyak untuk melanjutkan bullishnya. Target resistance hari ini berada di 101.99.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind