Pelemahan Yen Selamatkan Bisnis Raksasa Elektronik Jepang
Selain perusahaan otomotif Jepang Toyota yang pernah diberitakan karena turunnya kurs Yen akhir tahun 2012 lalu, juga di laporkan dari bisnis elektronik di Jepang mengalami keuntungan untuk tahun buku 2013. Perusahaan elektronik seperti Panasonic, Sharp dan Sony juga berhasil mencatat peningkatan laba berkat perbaikan bisnis mereka dan juga penurunan yen.
Meskipun penjualan 3 perusahaan elektonik tersebut berhasil namun untuk unit penjualan gadget ketiga perusahaan masih tetap lemah. Saat ini, beberapa perusahaan elektronik Jepang tersebut memang sedang menjalani restrukturisasi bisnis untuk menghentikan rekor kerugian mereka di periode sebelumnya.
Sektor elektronik di Jepang sendiri memang telah menghadapi tantangan serius dalam beberapa tahun terakhir, dengan penjualan televisi yang terus jatuh di saat pesaing asing seperti Apple dan Samsung terus mencatat kenaikan penjualan barang elektronik dan gadget.
Selain itu, bisnis kamera digital perusahaan-perusahaan tersebut juga jatuh karena konsumen sekarang sudah berpindah untuk menggunakan kamera smartphone yang memiliki teknologi hampir setara dengan kamera konvensional.
Panasonic
Untuk Panasonic sendiri sekalipun mencatat keuntungan namun hingga kini perusahaan ini masih mengantongi rugi JPY 243 miliar karena tingginya beban biaya operasi mereka. Selain itu unit penjualan di divisi mobil yang memproduksi alat navigasi GPS juga jatuh.
Rugi bersih antara April sampai Desember naik hingga JPY 623,8 miliar dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, sedangkan penjualan datang di JPY 5,68 triliun, naik 4,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Panasonic berharap bisa mendapatkan laba bersih senilai JPY 100 miliar hingga kuartal Maret 2014. Tapi penjualan peralatan rumah tangga dan produk digital, termasuk berjuang bisnis televisi masih lemah. Untuk penjualan produk digital menurun karena kami lebih memfokuskan bisnis pada profitabilitas daripada volume penjualan.
Panasonic juga akan meninggalkan pasar smartphone konsumen dan menghentikan produksi layar televisi plasma. Sebelumnya, Hitachi dan Pioneer juga telah keluar dari pasar tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Sharp
Lain dengan Sharp, produsen TV merek Aquos ini membukukan laba bersih JPY 17,7 miliar pada periode April-Desember, jauh menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar JPY 424,3 miliar.
Penjualan Sharp sendiri melonjak 21 persen karena bagusnya pesanan display untuk ponsel termasuk layar IGZO. Perusahaan menambahkan bahwa pihaknya juga telah membuat pemotongan biaya melalui pengurangan tenaga kerja dan investasi modal.
Hal ini telah mendorong laba operasi setahun penuh Sharp hingga naik sekitar 25 persen menjadi JPY 100 miliar. Sharp sendiri memperkirakan akan meraih laba bersih tahunan sebesar JPY 5 miliar.
Langkah untuk fokus pada sisi profitabilitas adalah langkah besar bagi Sharp, yang pada tahun 2012 keluar dari bisnis gadget untuk mengamankan pinjaman bank dengan memberikan markas mereka di Osaka sebagai jaminan.
Sony
Pekan lalu Sony juga melaporkan pendapatan yang menyebutkan telah kembali meraih keuntungan setelah merugi selama uang empat tahun berturut-turut. Permintaan yang kuat untuk smartphone Xperia dan game konsol PlayStation 4 turut membantu perusahaan meningkatkan laba bisnisnya.
Namun raihan ini masih belum bisa membuat Sony bernafas lega, sebab mereka masih bisa terpengaruh oleh berfluktuasinya nilai yen dan masih harus melakukan serangkaian penjualan aset, termasuk pembongkaran gedung perkantoran di Manhattan yang memakan biaya lebih dari USD 1 miliar.
Jatuhnya nilai yen hingga sekitar seperempat dari nilainya terhadap dolar sejak akhir tahun 2012, memang merupakan kabar baik bagi sektor elektronik. Namun dampak dari jatuhnya nilai Yen tidak akan berlangsung selamanya. Perusahaan-perusahaan elektronik Jepang harus cepat melaksanakan restrukturisasi mereka, termasuk meluncurkan produk yang lebih kompetitif. Jadi, pelemahan yen hanya memberi mereka ruang bernapas untuk bergerak lebih jauh,” kata Mitsushige Akino , analis dari Ichiyoshi Investment Management.
—
(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )
Speak Your Mind