Pelemahan Rupiah Masih Lebih Baik Daripada Malaysia, Turki, dan Brasil

Jakarta -Nilai tukar rupiah terus terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hingga 21 Agustus 2015, rupiah sudah melorot 12,6% terhadap dolar AS.

Posisi tersebut dinilai lebih baik dibanding negara-negara lain yang nilai tukarnya terdepresiasi lebih dalam. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan rupiah saat ini jauh lebih baik dibanding mata uang negara lain yang melemah hingga mencapai 30%.

“Di 2015 terjadi periode super dolar, devaluasi yuan, kurs rupiah terdepresiasi 12,6% sampai 21 Agustus, Turki 25%, Brasil 31%, kita masih lebih rendah, Afrika Selatan sama, tapi kita lebih terdepresiasi dari India, Thailand, Filipina, Korea,” jelas Agus saat ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Agus menjelaskan, pelemahan rupiah saat ini selain karena faktor perekonomian global yang tengah melemah juga karena pasokan dolar AS yang minim.

“Over demand di Indonesia, sangat tinggi dibanding supplai. Londisi di dunia umumnya karena spekulasi Fed fund rate, pelemahan Tiongkok, devlausi yuan, dan devaluasi negara tetangga termasuk Malaysia. Ini akan berpengaruh ke fundamental ekonomi,” terangnya.

Agus menjelaskan, pemulihan ekonomi global nyatanya lebih lambat dari perkiraan semula di 2015. Ekonomi dunia yang diperkirakan sebesar 3,8% di 2015 dikoresi menjadi 3,3%.

“Perbaikan ekonomi AS terlihat meski tidak sesuai proyeksi. China melemah tadinya diperkirakan 7,4% berubah jadi 6,8%. Kondisi ekonomi Indonesia melemah selama 3 tahun terakhir,” katanya.

Hal-hal tersebut, kata Agus, perlu diwaspadai agar perekonomian Indonesia tidak terus tertekan.

“Indonesia perlu diwaspadai ekonominya hanya 4,67%. Selama 3 tahun terakhir transaksi berjalan defisit cukup besar dan menjadi lebih besar menjadi kelemahan jika normalisasi kebijakan dan naikkan fed fund rate,” kata Agus.

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*