Pelemahan Rupiah Masih Ancam Pasar Obligasi

INILAHCOM, Jakarta-Dalam sepekan ke depan, laju harga obligasi diprediksi bergerak dengan rentang di kisaran 25 hingga 75 bps.Pelemahan nilai tukar rupiah atas dolar AS masih jadi ancaman. Seperti apa?

Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) mengatakan, setelah pelaku pasar dihadapkan pada wait and see jelang rapat Rapat Dewan Gubernur (RDG)BIdan the Federal Open Market Committee (FOMC)meeting, di pekan kemarin mendapat kepastian akan ditundanya kenaikan suku bunga Fed rate.

“Keputusan itu ternyata tidak banyak membantu laju pasar obligasi dapat menguat seiring masih maraknya aksi jual yang terjadi,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta,Minggu (27/9/2015).

Masih adanya sentimen negatif dari laju rupiah yang tetap nyaman di zona merahnya,memberikan hambatan bagi laju pasar obligasi dapat berbalik menguat. “Dengan demikian, sama halnya seperti pekan kemarin dimana pelemahan nilai tukar rupiah masih akan menjadi perhatian dan disertai dengan data-data makroekonomi yang akan muncul, terutama di akhir pekan yang merupakan awal bulan,” ujarnya.

Kemungkinan laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang di kisaran 25 hingga 75 bps. Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada.

Dalam sepekan ke depan, pemerintah akan melakukan Lelang Surat Utang Negara dalam mata uang rupiah pada hari Selasa, 29 September 2015. Jumlah target indikatif yang dilelang sebesar Rp8 triliun dengan jumlah target maksimal yang dimenangkan sebesar Rp12 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2015.

Adapun seri-seri yang dilelang sebagai berikut:

1. Seri SPN12160708 (reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 08 Juli 2016;

2. Seri FR0053 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,250% (delapan koma dua lima per seratus) dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2021;

3. Seri FR0056 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,375% (delapan koma tujuh lima per seratus) dan jatuh tempo pada tanggal 15 September 2026; dan

4. Seri FR0073 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,750% (delapan koma tujuh lima per seratus) dan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2031.[jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*