Pelemahan Rupiah, Jokowi Diminta Tempuh Langkah Berikut

Minggu, 30 Agustus 2015 | 10:44 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan hormat saat melantik sembilan anggota Komisi Kejaksaan Republik Indonesia periode 2015-2019 di Istana Merdeka, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 6 Agustus 2015. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 9 anggota Komisi Kejaksaan periode 2015-2019 dari unsur masyarakat dan pemerintah di Istana Negara. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar sekaligus untuk mendapat kepercayaan publik.

“Misalnya, lakukan secara serius pemberantasan mafia sembako dan tingkatkan daya beli masyarakat menengah ke bawah dengan memberikan insentif,” kata pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun, Sabtu, 29 agustus 2015.

Pada saat yang bersamaan, perlu juga dilakukan konsolidasi elit politik di dalam koalisi pemerintah agar solid.

Menurut Ubedilah, setiap perubahan dan dinamika ekonomi, terutama yang mendapat pemberitaan yang luas, akan memberi pengaruh pada pandangan publik terhadap pemerintah.

“Jika pandangan publik terhadap pemerintah negatif, maka sikap manisfest-nya adalah ketidakpercayaan terhadap pemerintah,” kata dia.

Ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah biasanya disebabkan oleh kebijakan pemerintah atau perilaku elit politik yang memperparah keadaan ekonomi.

Perilaku yang dapat mengurangi kepercayaan publik antara lain adalah ketidakjelasan arah kebijakan ekonomi, tidak adanya kepemimpinan ekonomi dan kinerja elitpolitik pemerintah yang tidak berbasis kapasitas dan profesionalitas.

ANTARA


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*