Pelemahan Rupiah Akhir Pekan 16/12 Bergerak di Kisaran 13300

Mengakhiri perdagangan pasar valas tanah air akhir pekan ini (16/12),  rupiah masih alami tekanan dari dollar AS yang dimulai sejak awal perdagangan yang masih  dipicu oleh sentimen kenaikan Fed rate. Namun pelemahan tersebut berkurang cukup banyak dari posisi di kisaran 13400 ke posisi kisaran 13300. Pelemahan rupiah terhadap dollar AS ini merupakan yang paling rendah dibandingkan perdagangan kurs kawasan Asia lainnya.

Lihat: Dollar Singapura Anjlok ke Posisi Terburuk Sepanjang Sejarah

Lemahnya pergerakan rupiah hingga akhir perdagangan bursa   semakin menambah  modal asing keluar  bursa  melebihi arus masuknya,  sehingga tercetak net sell  sebesar Rp1,2 triliun  lebih.  Tekanan jual investor asing yang paling besar sepanjang pekan ini turut menekan   laju  IHSG yang anjlok  0,4%.

Lihat: IHSG 16 Desember Berakhir Lemah Terganjal Profit Taking Asing; Mingguan Merosot 1 Persen

Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,08% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13395/US$ setelah  dibuka kuat pada level Rp13420/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini  diperlemah dari perdagangan sebelumnya.

Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih lemah di 13426 dari perdagangan sebelumnya  di 13367, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13493 dari  perdagangan sebelumnya 13434.

Lihat: Anjloknya Dollar AS Masih Berlanjut di Sesi Eropa

Dan untuk pergerakan kurs Rupiah hingga akhir perdagangan  sesi Amerika  esok pagi diperkirakan akan menguat jika posisi retreat dollar AS terus berlanjut oleh tekanan buruknya data properti negeri tersebut.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*