Pelemahan Dollar AS Semakin Buruk dan Suram

Buruknya perdagangan dollar AS terhadap banyak rival utamanya kembali berlanjut dengan jatuh hingga ke posisi terburuk dalam 7 minggu mengakhiri sesi Amerika hari Rabu (25/1). Namun masih ada tenaga dollar AS mengalahkan kekuatan aussie dollar yang ditekan oleh buruknya data inflasi Australia kuartal terakhir tahun 2016 dan juga anjloknya harga minyak mentah.

Lihat: Harga Minyak Mentah Turun Setelah Laporan Peningkatan Pasokan AS

Pasar keuangan global masih dikhawatirkan oleh tindakan-tindakan proteksionis Presiden AS Donald Trump dan belum adanya tindakan nyata untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negeri tersebut seperti yang dijanjikan Trump saat kampanye jadi presiden.

Selain itu salah satu rivalnya poundsterling sedang berusaha mengumpulkan kekuatan mengatasi tekanan Brexit dengan merespon sentimen kerjasama ekonomi antara Inggris dan Amerika Serikat yang sedang dibentuk oleh Theresa May. Kondisi inilah yang membuat poundsterling memimpin kemenangan perdagangan forex hari tersebut dengan penguatan yang signfikan sekitar 0,6%.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada akhir perdagangan jatuh ke posisi 99,91 setelah dibuka pada posisi 100.29. Dollar AS sempat mencapai posisi tertingginya di 100.41 dan kemudian anjlok lagi ke posisi terendah di 99.84.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*