Pelaku Utama di Pasar Forex

Tidak seperti pasar saham  dimana investor pada umumnya melakukan transaksi dengan investor institusional (seperti reksa dana) atau investor individual – ada lebih banyak pihak yang terlibat di pasar forex. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi dan memahami fungsi dan motivasi dari para pemain utama di pasar forex.

Pemerintah dan Bank Sentral

Pelaku pasar utama yang paling berpengaruh yang terlibat di pasar forex adalah bank sentral dan pemerintah federal. Di sebagian besar negara, bank sentral merupakan perpanjangan dari pemerintah dan melakukan kebijakan berbarengan dengan pemerintah. Namun, beberapa pemerintahan juga berpendapat bahwa bank sentral yang lebih independen akan lebih efektif dalam menyeimbangkan tujuan pengelolaan inflasi dan menjaga suku bunga rendah, yang biasanya dapat meningkakan pertumbuhan ekonomi. Tidak peduli  seberapa besar tingkat independensi yang mungkin dimiliki oleh bank sentral, perwakilan dari pemerintah biasanya selalu melakukan pertemuan rutin dengan perwakilan bank sentral untuk mendiskusikan kebijakan moneter. Dengan demikian, bank sentral dan pemerintah biasanya di posisi yang sama atau sepakat tentang keputusan kebijakan moneter.

Bank-bank sentral sering terlibat dalam menjaga volume cadangan devisa dalam rangka memenuhi tujuan ekonomi tertentu. Misalnya, sejak memakukan mata uangnya (yuan) dengan dolar AS, Cina telah membeli jutaan dolar tagihan U.S.Treasury untuk menjaga yuan pada nilai tukar yang ditargetkan. Bank Sentral menggunakan pasar valuta asing untuk menyesuaikan volume cadangan mereka. Mereka memiliki sumber dana yang luar biasa yang memungkinkan mereka untuk memiliki dampak yang signifikan pada pasar mata uang.

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Seiring dengan bank sentral dan pemerintah, beberapa pelaku pasar terbesar yang terlibat dengan transaksi forex adalah bank. Kebanyakan orang yang membutuhkan mata uang asing untuk transaksi skala kecil, seperti dana liburan dan transfer luar negeri. Namun, transaksi individu tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dolar yang diperdagangkan antar bank, yang lebih dikenal sebagai interbank market atau pasar antar bank. Bank melakukan transaksi mata uang satu sama lain pada sistem broker elektronik yang didasarkan pada kredit. Hanya bank yang memiliki hubungan kredit dengan satu sama lain dapat melakukan transaksi. Bank-bank besar cenderung memiliki hubungan kredit lebih banyak, yang memungkinkan bank-bank untuk menerima harga valuta asing yang lebih baik. Semakin kecil bank tersebut, hubungan kredit yang dimiliki lebih sedikit dan prioritas nya pun lebih rendah di skala harga.

Bank, pada umumnya, bertindak sebagai dealer dalam arti bahwa mereka bersedia untuk membeli / menjual mata uang pada harga bid / ask. Salah satu cara bank mendapatkan keuntungan di pasar forex adalah dengan bertukar mata uang pada harga yang lebih tinggi daripada yang mereka bayarkan untuk mendapatkannya. Karena pasar forex adalah pasar yang mencakup seluruh dunia, adalah umum mendapati bank yang berbeda memiliki nilai tukar yang sedikit berbeda untuk mata uang yang sama.

Para Hedger

Sebagian klien besar  bank-bank tersebut adalah para pelaku bisnis internasional, entah bisnis menjual atau membeli yang melibatkan supplier internasional. Keduanya berpengaruh terhadap votilitas mata uang.

Sedangkan, berurusan dengan risiko pertukaran mata uang atau valuta asing adalah masalah besar bagi banyak perusahaan multinasional karena hal ini berarti ketidakpastian dalam kurs mata uang. Misalnya, sebuah perusahaan Jerman memesan peralatan dari produsen Jepang yang harus dibayar dalam yen satu tahun dari sekarang. Karena nilai tukar dapat berfluktuasi selama setahun, perusahaan Jerman tidak tahu apakah nantinya mereka harus membayar lebih atau kurang dari perhitungan sekarang saat barang dikirim.

Salah satu pilihan yang bisnis untuk mengurangi ketidakpastian risiko valuta asing tersebut adalah untuk terjun ke pasar spot dan melakukan transaksi langsung untuk mata uang asing yang mereka butuhkan.

Sayangnya, mungkin tidak tersedia cukup flow cash  untuk transaksi tersebut di pasar spot atau perusahaan tidak ingin memegang sejumlah besar mata uang asing untuk jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, biasanya hal ini bisa disiasati dengan  cukup sering menggunakan strategi hedging untuk mengunci nilai tukar tertentu untuk masa depan, atau untuk sekadar menghapus semua risiko nilai tukar.

Contohnya, jika sebuah perusahaan Eropa ingin mengimpor baja dari AS, ia  akan harus membayar untuk baja ini dalam dolar AS. Jika harga euro jatuh terhadap dolar sebelum pembayaran dilakukan, perusahaan Eropa akan membayar lebih dari perjanjian asli yang telah ditentukan. Dengan demikian, perusahaan Eropa bisa masuk ke dalam kontrak untuk mengunci nilai tukar saat ini untuk menghilangkan risiko kenaikan dalam dolar AS.

Spekulan

Spekulan juga termasuk dalam pelaku pasar. Alih-alih menerapkan startegu hedging terhadap perubahan nilai tukar atau pertukaran mata uang untuk mendanai transaksi internasional, spekulan berusaha untuk mendapatkan keuntungan  dengan mengambil keuntungan dari tingkat fluktuasi nilai tukar.

George Soros adalah salah satu spekulan mata uang yang paling terkenal. Miliader hedge fund yang paling terkenal karena berspekulasi tentang penurunan pound Inggris, hal yang langka karena ia memperoleh $ 1,1 miliar dalam waktu kurang dari sebulan. Di sisi lain, Nick Leeson, seorang trader dari Barings Bank Inggris, mengambil posisi spekulatif pada kontrak berjangka di yen yang mengakibatkan kerugian sebesar lebih dari $ 1,4 miliar yang menyebabkan runtuhnya seluruh perusahaan.

Spekulan terbesar dan paling kontroversial di pasar forex adalah hedge fund. Mengingat bahwa mereka dapat mengambil posisi besar seperti itu, mereka dapat memiliki efek besar pada mata uang dan ekonomi suatu negara. Spekulan dapat memiliki dampak besar di pasar forex.

(tr)

 

Speak Your Mind

*

*