Pelaku pasar menanti sikap OPEC

JAKARTA. Harga minyak kembali melanjutkan penurunan di bawah US$ 30 per barel. Kekhawatiran banjir pasokan semakin menguat, setelah pertama kali Iran mengirim minyak ke Eropa pasca pencabutan sanksi internasional.

Mengutip Bloomberg Senin (15/2) pukul 16.10 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Maret 2016 di New York Merchantile Exchange tergerus 0,95% menjadi US$ 29,16 dibanding sehari sebelumnya.

Sepekan terakhir, harga minyak terpangkas 1,78%. Iran mulai memuat kargo ekspor minyak ke Eropa, Minggu (14/2). Ini menambah amunisi minyak ke pasar dunia.

Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy mengatakan, pasar sudah mengantisipasi pengiriman minyak Iran ke Eropa. Penurunan didukung faktor teknikal, karena harga pekan lalu naik tinggi setelah menyentuh US$ 26,21 per barel.

Selanjutnya, “Harga agak tertahan menunggu sentimen positif terkait pemangkasan produksi OPEC,” papar Nizar.

Pelaku pasar masih ragu kemungkinan OPEC memangkas produksi minyak. Uni Emirat Arab menyatakan, bersedia bekerjasama dengan negara lain untuk memangkas produksi. Sayang, belum ada tanggapan Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar.

Analis PT Tradepoint Asia Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, masalah utama harga minyak masih kelebihan pasokan global. Jika kelebihan pasokan semakin parah, harga minyak bisa di US$ 15-US$ 25 hingga akhir tahun.

“Harga tertinggi tahun ini US$ 35 sebarel,” ujar Deddy.

Energy Information Association (EIA) memperkirakan, kelebihan pasokan global tahun ini 1,75 juta barel per hari, naik dari estimasi sebelumnya 1,5 juta barel per hari.

“Secara fundamental harga minyak akan terus tenggelam. Ini hal mengerikan bagi industri minyak,” kata Deddy. Ia menilai, berkurangnya rig pengeboran minyak AS belum memberi dampak signifikan.

Apalagi negara lain belum melakukan hal yang sama. Secara teknikal Deddy melihat, harga minyak masih di bawah moving average (MA) 50, MA100, dan MA200. Indikator RSI melemah di area 43 dan stochastic turun ke 46.

Lalu MACD di area negatif. Selasa (16/2), Deddy menduga harga minyak melemah di US$ 27,6-US$ 30,8 dan US$ 25-US$ 31,60 per barel dalam sepekan.

Prediksi Nizar, harga minyak sepekan US$ 27-US$ 32 per ons troi.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*