Pekan Depan Rupiah Masih Loyo

Jakarta -Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pekan depan. Banyak sentimen negatif yang bisa memberatkan mata uang Garuda.

Menurut Kepala Riset NH Korindo, Reza Priyambada, pelemahan rupiah masih berlanjut seiring belum membaiknya sentimen yang ada. Turunnya indeks manufaktur China berimbas pada pelemahan nilai tukar Yuan.

“Begitu pun dengan masih melemahnya harga komoditas, terutama harga komoditas logam sehingga berimbas pada penguatan dolar AS. Akibatnya tentu rupiah masih menjadi pesakitan,” kata Reza dalam risetnya, Minggu (26/7/2015).

Ia mengatakan, adanya berita positif rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membangkitkan industri perbankan melalui 12 kebijakan relaksasinya tidak terlalu direspons positif.

“Tampaknya harapan akan penguatan rupiah harus kami simpan sementara sambil menunggu aksi dari Pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) dalam menanggapi laju rupiah yang terus melemah. Belum adanya tanda-tanda penguatan dapat membuat laju rupiah dapat kembali melemah,” ujarnya.

Ia pun memprediksi pergerakan rupiah pekan depan ada di level support Rp 13.415. Secara tren, pelemahan lanjutan masih dimungkinkan.

“Apalagi setelah melihat belum adanya sentimen positif yang signifikan dapat dijadikan pegangan untuk penguatan rupiah,” ujarnya.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan, dolar AS ditutup di kisaran Rp 13.425 dengan posisi tertinggi di Rp 13.445.

(ang/zul)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*