Pejabat The Fed biang kerok rupiah ke Rp 14.500

JAKARTA. Rupiah kembali mencetak level terendah terbarunya. Dalam perdagangan hari ini, rupiah menembus level Rp 14.500. Tekanan eksternal yang besar jadi pemicu utamanya.

Di pasar spot, Selasa (22/9) nilai tukar rupiah di hadapan USD merosot 0,46% ke level Rp 14.552 dibanding hari sebelumnya. Serupa, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah tergerus 0,24% di level Rp 14.486.

Josua Pardede, Ekonom Bank Permata menambahkan terjaganya ketidakpastian akan suku bunga di pasar datang setelah dua pejabat The Fed memberikan pernyataan hawkish. Kedua pejabat tersebut antara lain, Dennis Lockhart, Gubernur The Fed Atlanta dan John Williams, Gubernur The Fed San Francisco.

“Mereka menjaga spekulasi dengan memberikan tekanan di pasar bahwa peluang The Fed rate naik tetap terjaga di Oktober atau Desember 2015 mendatang,” papar Josua. Oleh karena itu, pelaku pasar pun masih memilih untuk menyimpan dananya dalam bentuk USD.

Maka tidak heran baik di pasar global maupun domestik permintaan terhadap USD masih tinggi. Ini menyulitkan mata uang lainnya yang berlawanan dengan USD untuk unggul termasuk rupiah.

Sedangkan selama ini yang bisa menjegal langkah penguatan USD adalah euro. “Sejak awal pekan euro terhitung sedang melemah karena pernyataan European Central Bank yang dovish,” tambah Josua.

Pada pernyataan sebelumnya memang ECB bertendensi menambah waktu penggelontoran stimulus akibat perekonomian yang dinilai masih melambat.

Keadaan ini memperburuk posisi rupiah yang tidak mendapat daya sokong dari dalam negeri. “Bisa dipastikan tidak ada data ekonomi fundamental dalam negeri yang bisa menjadi kekuatan bagi rupiah,” ujar Josua. 

Editor: Yudho Winarto.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*