Pedagang Pasar Leuwih Panjang tak Boleh Pinjam Rentenir

Selasa, 16 Juni 2015, 07:50 WIB

www.inilahjabar.com

Rentenir berlabel koperasi kini marak terjadi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Manajemen Pasar Leuwih Panjang, Purwakarta, diimbau untuk tidak meminjam uang kepada rentenir. Sebabnya, hal ini mempengaruhi fluktuasi harga komoditi yang dijual di sana.

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menjelaskan hal itu mutlak harus dipenuhi. “Karena itu syarat untuk berdagang di Pasar Leuwih Panjang,” imbuhnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (16/6).

Syarat-syarat untuk berdagang di pasar itu adalah pedagang harus jujur. “Tidak boleh menipu terutama mengenai timbangan,” imbuhnya.

Kedua, harga harus lebih murah dibandingkan minimarket, setidaknya lebih murah tiga persen. Hal ini menurutnya sangat mungkin diwujudkan, karena pedagang tidak lagi dibebankan dengan biaya sewa.

Ketiga, pedagang dilarang meminjam uang dari rentenir. Kalau mereka meminjam rentenir, maka akan dibebankan dengan membayar harian yang mahal. Kemudian sulit terlepas dari jeratan rentenir. Ketergantungan akan selalu ada. Akhirnya, pedagang menaikkan harga barang. Masyarakat bisa menjauh dari pasar ini.‎ “Kalau ketahuan pedagang melanggar maka secara adat akan dikeluarkan,” imbuhnya.

Dengan memenuhi syarat tersebut, pengelola tidak membebankan pedagang dengan membayar sewa kios. Mereka dapat memanfaatkan kios di sana dengan gratis. “Ini untuk meningkatkan daya beli dan memaksimalkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Dedi Mulyadi.

Pasar Leuwih Panjang bersifat modern, karena bangunan dan sistemnya berbeda dengan pasar pada umumnya. Tak lupa pula, pasar ini kental dengan tradisi lokal yang saling tolong – menolong.

‎Pasar ini dibangun menggunakan APBD Purwakarta dan dibantu APBN. Diharapkannya pasar ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidup.

Reporter : Erdy Nasrul
Redaktur : Agung Sasongko

Rasulullah SAW bersabda:”Tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, yakni shalat subuh dan ashar.”( HR Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*