PBRX Berencana Tambah 7 Pabrik Baru, Saham Berpotensi Rally Pendek

Seperti sudah kita ketahui sebelumnya bahwa PT Pan Brothers Tbk (PBRX) pada tahun 2013 berhasil mencatat penjualan bersih senilai US$339.72 juta, atau tumbuh 18,5 persen jika  dibandingkan dengan tahun 2012.

Manajemen juga menyampaikan bahwa laba kotor perseroan bertambah lebih dari US$10 juta menjadi US$41.81 juta dari sebelumnya US$31.71 juta. Laba operasi juga masih mencatatkan kenaikan hingga 34,5 persen menjadi US$18.78 juta dari US$13.96 juta dan laba tahun berjalan bertambah 50,7 persen menjadi US$10.45 juta atau setara US$0.034 per saham dari US$6.93 juta atau setara laba bersih US$0.0024 per saham.

Belum lama pasca rilis informasi diatas, saat ini manajemen PBRX sudah kembali menyatakan bahwa perusahaan saat ini tengah menyiapkan belanja modal sebesar USD60 juta untuk membangun 7 pabrik baru berkapasitas 30 juta lembar pakaian hingga 2016.

Dengan penambahan 7 pabrik baru tersebut, maka perusahaan akan memiliki 17 pabrik dengan kapasitas total 72 juta lembar pakaian. Ketujuh pabrik tersebut akan dibangun di Jawa Tengah dikarenakan upah buruh yang relative rendah.

Saat ini 4 pabrik baru telah dalam proses pembangunan dan diperkirakan akan beroperasi pada kuartal 4 tahun ini. 85% dari belanja modal untuk pembangunan pabrik baru ini berasal dari hasil rights issue beberapa waktu lalu yang berhasil memberikan dana sebesar Rp1 triliun.

Hasil analisa atas laporan keuangan PBRX menunjukkan bahwa perusahaan memiliki track record yang baik atas performa keuangannya. Hal ini bisa dijadikan modal bagi perusahaan sebagai jaminan kepada para investor bahwa perusahaan memiliki prospek investasi yang menjanjikan ke depannya.

Pada perdagangan saham hari Rabu, pasca dirilisnya informasi tersebut (12/3), terpantau saham PBRX dibuka pada level yang sama dengan hari perdagangan sebelumnya  pada level 425 basis poin. Hingga saat ini terpantau transaksi atas saham BIPI cukup ramai, mencapai sekitar 13 ribu lot saham yang diperdagangkan.

Secara teknikal, saham PBRX terlihat masih memiliki kecenderungan untuk menguat namun terkoreksi. Mengacu pada indikator Bollinger (MA 20) < MA 5 dan Indikator ADX menunjukkan DI+ > DI- dengan garis ADX membuka lebar keatas, hal ini mendukung analisis bahsa saham PBRX masih memiliki potensi menguat. Sedangkan stochastic mulai terlihat memasuki posisi jenuh beli dan sudah menembus area 90%, demikian juga dengan RSI yang sudah melampaui 70%.

Saat ini terlihat bahwa saham PBRX sudah menembus tipis level resistence-nya pada Rp 424 dan kemungkinan masih akan menguat namun terkoreksi. Sementara level support saat ini berada pada Rp 378. 

 

Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*