Pasca FOMC Statement: Emas dan Minyak Mentah Tetap dalam Atmosfir Bearish


shadow

-Pernyataan Federal Reserve dalam perhelatan FOMC Statement pada jam 02.00 WIB dini hari Kamis ini, efektif menjaga posisi Emas dan Perak pada sepanjang sesi transaksi hari Rabu kemarin untuk tidak beranjak dari tekanan jual, kendati dalam rentang transaksi yang relative tipis.

Dengan frasa “ Tetap menjaga ongkos pinjaman rendah hingga “momentum yang tepat”, memberi isyarat bagi para investor bahwa Federal Reserve kian mendekati kebijakan moneter menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2006.

Meskipun dalam event tersebut mengemuka komentar Presiden Fed, yaitu Janet Yellen bahwa Fed tidak akan bergerak (:memutuskan untuk menaikkan suku bunga) sebelum akhir April 2015, yang mengindikasikan keharusan “bersabar”, namun reaksi pasar uang dan bursa saham tetap positif.

Sebelumnya, Bursa saham Standard & Poor’s 500 index naik menuju level Oktober 2013 dan dollar terlihat masih tampil dominan, menyusul rilisan data US consumer price, yang naik pada laju 1.3%. Raihan terendah sejak bulan Februari, bersamaan dengan harga minyak mentah yang masih berada pada level terendah dalam lima tahun, 54.23. Pada hari Selasa, minyak mentah sempat tertekan pada level 53.61

Sehingga, kombinasi antara prospek Fed untuk tetap menjaga wacana mendongkrak suku bunga dan data inflasi AS yang relative bagus, pada gilirannya melecut jejak naik bursa saham dan performa impresif dollar AS, serta berujung pada kinerja Emas yang tetap berada pada posisi tertekan.

Di sisi lain, minyak mentah juga masih berada pada level terendah dalam lima tahun, selepas publikasi data US Crude Oil Inventories, yang naik 1.9 juta barrel untuk data akhir pekan kemarin. Sejauh ini sikap OPEC untuk tidak merubah kuota produksi-nya, menjadi factor utama yang menggiring minyak mentah pada fase tren menurun.

Sepanjang tahun 2014 ini, minyak mentah telah anjlok sekitar 45% pada saat Amerika Serikat menggenjot kapasitas produksi minyak mentah-nya pada laju tercepat dalam tiga decade, di tengah lesunya permintaan global

Anggota OPEC, termasuk Arab Saudi, yang merupakan eksportir minyak mentah terbesar di dunia, telah menolak keinginan anggota OPEC lainnya, seperti Venezuela dan Ekuador untuk mereduksi produksi demi menahan laju penurunan harga minyak mentah

Hari ini, para partisipan pasar komoditi dan pasar uang akan tersedot atensinya pada data vital dari Washington, yaitu USD Unemployment Claims dengan prediksi naik tipis 297.000 dari 294.000 yang akan dirilis pada jam 20.30 WIB, disusul oleh publikasi data Philly Fed Manufacturing Index, dengan estimasi turun pada level 26.3 dari 40.8.

Kedua data berkualifiasi sangat sensitive tersebut diperkirakan akan mempengaruhi volatilitas pergerakan dollar, dan juga Emas plus Perak


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*